Rabu, 24 Februari 2010

Wujud Nyata Pengayom Pancasila

0

Suatu petang yang dingin diguyur hujan hari itu, dingin tapi aku harus tetap di sini, menunggu, bersama dengan orang-orang berwajah murung. Orang-orang ini kebanyakan sedang menanggung beban, tatapan kosong, rambut acak-acakan, celana tergulung hanya sebelah, dan matanya bengkak kurang tidur. Begitulah kira-kira gambaran manusia yang orang terdekatnya tidak berdaya, terbaring sakit dan kini membutuhkan donor darah untuk bertahan hidup.


Sambil menunggu giliran menghadap ke bagian pengambilan darah, aku coba mengingat pengertian darah, seketika terlintas wajah pak Yusuf, guru Biologiku di SMP, dengan raut memblenya berdiri di depan kelas menjelaskan tentang metabolisme, dan ketika tiba gilirannya menjelaskan tentang Darah Manusia, kira-kira seperti inilah yang keluar dari mulutnya.



“Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah”.

Palang Merah Indonesia.......
Sumber kasih umat manusia......
Warisan luhur, nusa dan bangsa......
Wujud nyata pengayom Pancasila......

Mars PMI yang kuhapal ketika berseragam Palang Merah Remaja (PMR) terus terngiang dan coba kuhubung-hubungkan dengan apapun yang kulihat di sini, di Markas Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Makassar. Kantor yang terlalu kecil untuk fungsinya besar, tempat anda mendapatkan darah untuk yang sekarat, tempat berkumpul para relawan bencana, tempat belajar para pelatih dan perekrut tenaga kemanusiaan, tempat bersiap para pembantu kesehatan jika terjadi perang.

Inilah Palang Merah Indonesia yang seingatku tidak boleh berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan objek korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya. Jika memang tidak ada Pungli, Korupsi, ataupun penyalahgunaan wewenang yang berdampak sistemik, maka tidaklah salah potongan kalimat “wujud nyata pengayom pancasila” dimasukkan sebagai Mars PMI.

Seorang dokter keluar dari ruangannya dan coba menjelaskan mengapa kami harus menunggu begitu lama untuk mengambil darah, digambarkannya pemisahan-pemisahan darah, kantong-kantong darah yang ternyata semuanya beda jenisnya, dan proses lain sebagainya. Darah juga merupakan salah satu "vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu contoh penyakit yang dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang mengandung virus HIV dari makhluk hidup yang HIV positif dapat menular pada makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk hidup tersebut. Oleh karena penularan penyakit dapat terjadi melalui darah, objek yang mengandung darah dianggap sebagai biohazard atau ancaman biologis. Dalam berbagai kepentingan diagnosis penyakit, tekanan darah memiliki peranan yang amat penting. karena itu anda harus menunggu dengan sabar sampai darah untuk keluarga anda benar-benar bersih... Masuk akal.

Wajah-wajah murung dan berantakan yang menunggu kadang tidak sabaran dan membentak-bentak,
“Darahnya mana??
“Kenapa lama sekali??”
“Bayar mahal-mahal, Pelayanannya mengecewakan”, yang ini sambil memukul meja.

Para petugas hanya menggumam dalam hati sambil tersenyum, senyum itu kira-kira artinya “tenang pak, kami tahu keluarga bapak sekarat, tapi biarkan kami bekerja dengan tenang, kalo masih membentak-bentak, silahkan bikin sendiri darahnya, kebetulan stok kami juga menipis”. Dan kalau masih juga kasar, “sini pak, saya potong lehernya, biar darahnya mengalir lebih cepat”.

Hand Phoneku bergetar karena tak kuaktifkan nada deringnya, panggilan untuk pulang, keluargaku yang dioperasi alhamdulillah tak membutuhkan Transfusi Darah. Segera kutinggalkan Ruang tunggu ini, melangkah keluar kali ini tidak murung lagi, senyumku yang sumringah seolah mengejek teman-teman sepenungguanku yang masih saja murung. “mudah-mudahan keluarganya baik-baik saja”, ucapku pada seorang ibu yang makin suram tampaknya setelah mendapat kabar bahwa suaminya butuh transfusi segera, dan dia masih saja duduk menunggu…entah sampai kapan. “sabar bu’, petugasnya sudah bekerja sesuai prosedur seperti kata dokter tadi”, kali ini kuucapkan hanya dalam hati, karena Ibu ini tampaknya juga tak begitu peduli padaku hehehe…

Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mu’min dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim Allah akan tutupkan aibnya di dunia dan akhirat. Allah selalu menolong hambanya selama hambanya menolong saudaranya.

Gerak juangnya keseluruh nusa....
Mendarmakan bhakti bagi ampera....
Tunaikan tugas suci tujuan PMI.....
Di Persada Bunda Pertiwi.....
Untuk umat manusia......
Di seluruh dunia.......
PMI menghantarkan jasa........


sambil berlari ke mobil, Mars PMI kulanjutkan, karena hujan makin deras…..

6 jan 10

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting