Kamis, 19 Januari 2012

Pengaruh Kehadiran Minimarket Terhadap Pendapatan Pedagang Kios Tradisional

2

Industri ritel memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap pembentukan Gross Domestic Product (GDP) setelah industri pengolahan Selain itu, industri ritel pun memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia khususnya masyarakat Indonesia. Industri ritel menempatkan diri sebagai industri kedua tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia setelah industri pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak orang menggantungkan hidupnya pada industri ritel.

Oleh karena itu, industri ritel dapat dikategorikan menjadi industri yang merupakan hajat hidup orang banyak karena sekitar 10% dari total penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dengan berdagang. Dengan karakteristik industri ritel yang tidak membutuhkan keahlian khusus serta pendidikan tinggi untuk menekuninya, maka banyak rakyat Indonesia terutama yang tergolong dalam kategori UKM masuk dalam industri ritel ini. Dalam perkembangannya, justru pedagang-pedagang kecil inilah yang mendominasi jumlah tenaga kerja dalam industri ritel di Indonesia. Pedagang-pedagang ini menjelma menjadi pedagang pasar tradisional, pedagang toko kelontong bahkan masuk ke industri informal yaitu Pedagang Kaki Lima (PKL).

Namun Saat ini, hampir di tiap sudut-sudut jalan perkotaan, sangat mudah kita menjumpai hadirnya usaha ritel modern, baik berupa hypermarket, supermarket dan minimarket. Hal ini dikarenakan pemerintah memberlakukan liberalisasi pada tahun 1998 ditandai dengan ditandatanganinya letter of intent dengan IMF yang memberikan peluang investasi kepada pihak asing untuk masuk dalam industri ritel.

Sejak saat itu, peritel-peritel asing mulai berdatangan dan meramaikan industri ritel Indonesia. Beberapa contohnya adalah Continent, Carrefour, Hero, Walmart, Yaohan, Lotus, Mark & Spencer, Sogo, Makro, Seven Eleven, dan lain-lain. Ritel modern tersebut terbagi menjadi beberapa skala usaha yakni Department Store, Hypermarket, Supermarket, dan Minimarket.

Hipermarket adalah bentuk pasar modern yang sangat besar, dalam segi luas tempat dan barang-barang yang diperdagangkan. Selain tempatnya yang luas, hipermarket biasanya dan memiliki lahan parkir yang luas. Dari segi harga, barang-barang di hipermarket seringkali lebih murah dari pada supermarket, toko, atau pasar tradisional. Ini dimungkinkan karena hipermarket memiliki modal yang sangat besar dan membeli barang dari produsen dalam jumlah lebih besar dari pada pesaingnya, tetapi menjualnya dalam bentuk satuan. Contoh Hypermarket diantaranya Carrefour, Hypermart, Giant Hypermarket, dan lain-lain. Hypermarket itu lebih besar dari Supermarket. 

Supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya. Contoh Supermarket diantaranya Giant Supermarket, Carrefour Express, Gelael, Foodmart, Foodmart Gourmet, Super Indo, TipTop Supermarket dan lain-lain.
Minimarket sebenarnya adalah semacam toko kelontong yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak dagangan dan membayarnya di kasir. Minimarket yang ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart, Circle K, dan lain-lain.

Khusus untuk minimarket, Penyebarannya telah mencapai daerah-daerah pinggiran kota yang memiliki jumlah penduduk padat. Menurut Lembaga Riset Nielsen, pada tahun 2010 jumlah minimarket di Indonesia mencapai 18.727 unit. Jumlah minimarket yang semakin bertambah dari tahun ke tahun menyebabkan persaingan yang ketat. Sehingga keberadaan pedagang kios tradisional semakin terhimpit dalam persaingan yang ketat ini. Data Nielsen juga menunjukkan toko atau kios tradisional di kota besar dan pedesaan menurun 2 - 4 persen di 2010.

Persebaran minimarket pada satu sisi memiliki dampak yang baik, hal ini membuktikan adanya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan menciptakan investasi, namun di sisi lain hal ini dapan menyebabkan kelesuan para pedagang kios tradisional, bahkan mematikan usaha mereka. Kehadiran  pasar modern tersebut telah memunculkan iklim persaingan yang tidak sehat yang merugikan pedagang kios kecil. Tidak menutup kemungkinan, kondisi yang timpang tersebut juga berpotensi munumbuhkan benih-benih kecemburuan sosial di antara para pelaku perdagangan.  membuat  pedagang  kios  kecil  semakin terpuruk bahkan mati karena tergerus keberadaan minimarket yang menawarkan kenyamanan berbelanja, kemudahan pembayaran, kualitas produk yang lebih baik dan nilai plus lainnya bila dibandingkan dengan apa yang dapat ditawarkan oleh pedagang  Kios tradisional. Terlebih lagi sekarang  banyak  bermunculan  minimarket yang membuka  tokonya  24  jam  sehingga  persaingan  antara  mini  market  dengan pedagang kios kecil semakin tidak seimbang.

Dalam Perpres No. 112/2007 Pasal 1 Ayat 12 telah dinyatakan bahwa zonasi, yaitu  jarak minimarket minimal 1 (satu) km dengan pedagang kios kecil atau tradisional, namun pada kenyataannya, saat ini kita dapat menemukan minimarket yang bersebelahan dengan kios ataupun pasar tradisional. Ditambah lagi dengan buruknya kondisi kios tradisional, kondisi ini haruslah mendapat penangan yang serius dari  pemerintah karena menyangkut hajat hidup orang banyak. Menjadikan kios kecil kelas rumah tangga sebagai tempat perbelanjaan yang nyaman dan menarik  adalah  suatu  tantangan  diupayakan pemerintah sebagai rasa tanggung jawab kepada publik serta harus mendorong pedagang tradisional untuk  melakukan perubahan pelayanan layaknya pedagang modern agar tidak tersingkir dalam perebutan konsumen.

Di Makassar, saat ini terdapat sedikitnya 83 gerai minimarket dan akan bertambah 20 gerai baru yang telah mengantongi izin Pemerintah Kota Makassar, Belum lagi gerai-gerai minimarket lokal yang juga banyak bermunculan. Minimarket ini tersebar di seluruh wilayah kota, saling bersaing satu sama lain, bahkan saling berhadap-hadapan. Sementara kios tradisional terus berupaya bertahan ditengah persaingan.

Read more

Sabtu, 14 Januari 2012

Shawsank Redemption

0

In 1947, banker Andrew "Andy" Dufresne (Tim Robbin) is convicted of murdering his wife and her lover, based on circumstantial evidence. He is sentenced to two consecutive life sentences at Shawshank State Penitentiary in Maine, run by Warden Samuel Norton (Bob Gunton). During the first night the chief guard, Byron Hadley (Clancy Brown), savagely beats a newly arrived inmate who later dies in the infirmary. Andy befriends Ellis Boyd "Red" Redding (Morgan Freeman), an inmate serving a life sentence whose paroleapplication was recently rejected. Red is known for obtaining contraband and is able to procure a rock hammer for Andy, allowing him to create small stone chess pieces. Red jokes that Andy might use it to break out until he sees how small the hammer is. Andy later obtains a large poster of Rita Hayworth from Red, followed in later years by Marilyn Monroe and Raquel Welch.
During the first two years of his incarceration, Andy works in the prison laundry. He attracts attention from "the Sisters", a group of prisoners who sexually assault other prisoners, and their leader Bogs (Mark Rolston). Though he persistently resists, Andy is beaten and raped on a regular basis.
Later, Andy overhears Hadley complain about having to pay taxes on a forthcoming inheritance and, after explaining a legal loophole to him, is reassigned to assist the prison librarian, elderly inmate Brooks Hatlen (James Whitmore), a pretext to allow him to work on financial requests full time. His financial advice is soon sought by other guards at Shawshank and by visiting guards from nearby prisons. Hadley delivers a crippling beating to Bogs, after his gang's brutal assault puts Andy in the infirmary. Andy is left alone by the gang from then on.
Using his goodwill with Norton, Andy helps to expand the prison library by writing weekly letters to the state government for funds. When one donation to the library provides him with a recording of The Marriage of Figaro, he plays an excerpt over the public address system, well aware he will receive solitary confinement for doing so. Norton develops a scheme that uses prison labor for public works, undercutting the cost of skilled labor and receiving kickbacks. He has Andy launder the money under the false identity of "Randall Stevens", in exchange for allowing him to keep his private cell and continue maintaining the library. Brooks is freed on parole and moves into a halfway house, but unable to adjust to the outside world, he hangs himself and the expanded library is dedicated to him.
In 1965, Tommy Williams (Gil Bellows) is incarcerated on robbery charges. He joins Andy and Red's circle of friends, and Andy assists him in getting his GED. When he hears the details of Andy's case, Tommy reveals that an inmate at another prison, Elmo Blatch (Bill Bolender), claimed to have committed a nearly identical murder, suggesting Andy's innocence.
Fearing Andy might tell of his corruption if released, Norton refuses to cooperate. After they argue, he throws Andy into solitary confinement for two months. Norton has Hadley kill Tommy, making it look like a failed escape attempt.
Andy returns to his regular cell block and tells Red of his dream of living in Zihuatanejo, a Mexican Pacific coastal town, and setting up a hotel with boat rides for his customers. While Red shrugs it off as unrealistic, Andy instructs him, should he ever be freed, to visit a specific hayfield near Buxton to retrieve a package.
The next day at roll call, Andy's cell is empty. When Norton, angry at Andy's disappearance, throws one of Andy's rocks at the poster of Raquel Welch, the rock tears through the poster, revealing a tunnel that Andy dug with the rock hammer over the last two decades. The night before, Andy switched Norton's ledger with his prison-issue Bible, took the ledger, his chess set, and one of Norton's suits and escaped through the tunnel and a narrow sewage drain during a thunderstorm.
After escaping, Andy poses as Randall Stevens to withdraw most of the corruption money from several banks, then sends evidence of Norton's corruption and murder of Tommy to a local newspaper. The police arrive at the prison and Hadley is arrested, but Norton commits suicide to evade arrest.
Red receives parole after serving 40 years and is allocated the apartment where Brooks committed suicide, and works at the same grocery store. Just like Brooks, Red begins to fear the outside world. Remembering Andy's advice, he visits Buxton and finds a cache of money as well as a note left by Andy, telling him to get to Zihuatanejo. Red violates his parole and travels to Fort Hancock, Texas to skip the border to Mexico. The two are happily reunited on the beach to begin a new life.

Read more

Penting, Milikilah e-KTP.

0

Sudahkan anda membuat e-KTP?  Atau mungkin anda belum menerima undangan untuk membuat e-KTP di kantor kecamatan masing-masing? Segeralah daftarkan diri anda untuk memiliki Kartu Tanda Penduduk generasi terbaru yang berlaku secara nasional, jadi anda tidak perlu membuat KTP lokal untuk memperoleh perizinan di suatu daerah. Contoh manfaat e-KTP ini salah satunya adalah anda bisa membuka rekening bank di sebuah daerah tanpa harus menjadi penduduk daerah tersebut.

Proses pembuatannya kurang lebih sama dengan generasi sebelumnya namun lebih banyak menggunakan komputerisasi dalam proses perekaman datanya. Data yang diambil adalah sidik jari, rekaman retina mata, foto wajah dan tanda tangan. Data-data itu kemudian disimpan ke dalam database nasional. Maka kelak jika program e-KTP telah selesai, tidak akan ada lagi seseorang di Negara ini yang memiliki lebih dari satu Kartu Tanda Penduduk.

Pemerintah menargetkan program e-KTP ini selesai sesegera mungkin, maka jangan heran jika belakangan ini seluruh kantor kecamatan penuh sesak dengan antrian masyarakat yang ingin membuat e-KTP. Antrian ini pulalah yang membuatku berterima kasih pada pemerintah.

Antrian panjang, seperti hari itu, bersama sekitar 300 kepala keluarga dari kelurahan yang sama denganku. Ada yang datang sejak subuh, tidak sedikit yang mengeluh mengenai terbuangnya waktu untuk mengantri, mengeluh mengenai pelayanan yang lambat dan tidak professional, mengeluh mengenai cuaca yang selalu berubah-ubah. 

Ingatlah kawan salah satu tipikal orang Indonesia, memulai percakapan dengan sebuah keluhan. Biasanya orang yang tidak saling mengenal akan memulai perbincangan dengan mengeluh, seperti seorang bapak di sebelahku, “Musim hujan tapi kalo ada matahari, panas sekali rasanya”, katanya kepada bapak lainnya. “Ededeh,  gara-gara antri begini, ndak adami yang antar anakku ke sekolah”, seorang ibu dongkol. “Lamanya pelayanannya ini deh”, seorang pemuda menggerutu. Tapi setelah itu, semuanya mulai akrab saling berbagi cerita. Kawan, selain berbagi rokok, bercerita tentang sepakbola, politik dan humor, mengeluh juga terbukti ampuh untuk memulai suatu perbincangan. Antrian panjang, ini akan memakan waktu yang lama tapi aku sangat bersyukur. Walaupun sangat jarang, kali ini aku harus berterima kasih pada pemerintah.

Dari sekitar 700 orang yang berkumpul di halaman kantor kecamatan, aku hanya mengenal sekitar 10% diantaranya padahal semua adalah tetanggaku, satu kelurahan denganku. Karena itulah aku berterima kasih pada pemerintah yang telah mengumpulkan kami dari segalama macam latar belakang yang berbeda-beda di sebuah pagi yang cerah walau musim sedang tidak bersahabat. Jika ini di kampong, pasti semua orang sudah saling mengenal dan antrian semacam ini akan menjadi kegiatan yang paling menyenangkan. Dengan segala kesibukan kota, antrian semacam ini menjadi kegiatan untuk mulai mengenal para tetangga dan membuatnya menjadi menyenangkan. Penting, milikilah e-KTP dan nikmati proses pembuatannya.

Entah karena pelayanannya yang memang lambat atau jumlah warga yang terlalu banyak, aku baru selesai pada pukul 13.30 setelah 6 jam mengantri dan saling mengenal satu sama lain. Aku pulang setelah meningkatkan jumlah kenalan di antara para tetanggaku itu menjadi sekitar 20%. Jika ada lagi antrian seperti ini yang dibuat pemerintah, dengan senang hati akan kuhadiri. Dengan saling mengenal, semoga hidup kita yang singkat ini menjadi lebih bermakna. Seperti kata Ralph Waldo Emerson, “Its not the length of life, but depth of life”.

Read more

Rabu, 11 Januari 2012

Putudanngi Tudammu, Puonroi Onrommu

0


Berkaca dengan cermin cekung akan membuat bayangan anda menjadi maya, tegak, diperbesar. Cermin inilah, yang walaupun sangat sulit, tapi akan lebih mudah mengakui ketimbang membantahnya, seringkali digunakan oleh orang Bugis. Dengan berkaca pada cermin cekung, bayangan dirinya akan menjadi tidak nyata dan mengalami pembesaran. Oleh karena itulah, maaf, orang Bugis cenderung suka pamer kekayaan, jabatan, gelar kebangsawanan maupun akademik dan lain sebagainya. Ini sepertinya melenceng dari kaidah-kaidah ideal orang Bugis pada masa lalu yang tercatat dalam lontara’. 

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting