Sabtu, 31 Januari 2015

Senyum Itu Saja Sudah Cukup

0

Perjalanan cukup panjang hari ini, sekitar 790 Km dari Banjarmasin-Palangkaraya-Buntok. Di ujung perjalanan nanti akan ada agenda pemeriksaan yang cukup panjang dan menegangkan di Ruang Reskrim Polres Barito Selatan. Kelalaian kami diduga menyebabkan seorang Polisi tenggelam dan meninggal dunia, ketegangan yang biasa saja. Dalam panjangnya perjalanan menembus belantara Kalimantan itu Aku teringat kembali sebuah perjalanan yang paling menegangkan yang pernah Kualami...

Banyak sekali pengertian cinta yang pernah diungkapkan dan dibuktikan. Ungkapan cinta itu juga yang mengantar saya melakukan perjalanan menegangkan itu. Aku telah jatuh cinta pada seorang gadis cantik dan bertekad bahwa perjalanan apapun akan saya lalui untuknya, termasuk perjalanan menuju rumah orangtuanya untuk meyakinkan bahwa Aku adalah lelaki terbaik bagi anak kesayangan mereka yang luar biasa indahnya.

Ketegangan nyaris berhasil memukul mundur tekadku, Aku ini apa? Hanya seorang laki-laki yang baru bekerja 3 bulan, belum punya pengalaman hidup yang cukup, sedikit rupawan dan untungnya bebas Narkoba. Mungkin ini yang namanya modal nekat. Kubayangkan wajah gadis cantikku sedang tersenyum kepadaku, senyuman paling manis yang bisa terbayangkan. Benar kata orang, senyum itu sebuah lengkungan yang membuat segalanyaa menjadi lurus. Senyum itu saja sudah cukup menuntunku kepada jalan yang lurus sampai tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumah itu.
Sebuah rumah toko yang menjual beragam pernak-pernik, perhiasan dan manik-manik. Seperti gadisku yang riang dan berwarna-warni. Setelah mengucapkan salam dan sedikit hilang ingatan, tiba-tiba lagi aku telah duduk dihadapan kedua orang itu, yang dalam hati kusebut sebagai calon mertuaku, Calon mertua apa lagi yang kita harapkan tingkat kengerian dan kesulitannya selain Tentara? Syukurlah, calon mertuaku tentara. Hey Bapak dan Ibu, anakmu itu cantik sekali, tidak ada satu haripun yang kulewati tanpa mengingat wajahnya, bolehkan aku memintanya?, pintaku dalam hati...

Melihat kedua calon mertuaku dari dekat membuat aku tahu bahwa dari sinilah gadisku yang indah itu berasal, kecantikan Ibunya menurun dua kali lipat, keteguhan hati Ayahnya menurun dua kali lipat. Perpaduan sempurna untuk menghasilkan seorang gadis yang kucintai sepenuh hati, “terima kasih telah melahirkan seorang yang akan menemani hidupku selamanya”, ucapku masih dalam hati. Setelah sedikit basa-basi, kuutarakan niat untuk hidup bersama anak gadis mereka selamanya.
Seperti petir di siang bolong, Aku ditolak. Ah, ayah mertuaku ini sepertinya tahu betul bahwa cintaku kepada anaknya tidak dapat dibendung lagi, menolakku tidak ada gunanya, aku tidak akan menyerah. Benar kata Lao Tzu, “Being deeply loved by someone gives you strenght, while loving someone deeply gives you courage” . Seminggu kemudian kuutus Ibuku dan seluruh keluarga serta pasukan lengkapnya untuk melamar gadisku. Ayah mertuaku masih sempat menolak namun Ibuku juga telah jatuh cinta pada gadisku. Apa lagi yang lebih hebat itu? Ibuku tidak pernah menyerah, sama sepertiku. 

Saat ini, hampir 2 Tahun pernikahan kami, dikaruniai seorang anak perempuan yang cantik. Aku tahu istriku akan selalu ada disampingku.

Untuk Istriku Tersayang :
Banyak kisah yang akan kutuliskan sebagai ungkapan cintaku kepadamu Sayang. Tapi yang ini sampai di sini dulu sayang, Aku Harus menjawab pertanyaan penyidik Polisi, “Mengapa Almarhum Anggota kepolisian yang mengawal tongkang Batubara perusahaan Anda tidak diberikan pelampung saat turun dari kapal sehingga megakibatkan Kecelakaan?”

Semuanya baik-baik saja sayang, aku hanya butuh senyumanmu...

Read more

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting