Sabtu, 14 Januari 2012

Penting, Milikilah e-KTP.

0

Sudahkan anda membuat e-KTP?  Atau mungkin anda belum menerima undangan untuk membuat e-KTP di kantor kecamatan masing-masing? Segeralah daftarkan diri anda untuk memiliki Kartu Tanda Penduduk generasi terbaru yang berlaku secara nasional, jadi anda tidak perlu membuat KTP lokal untuk memperoleh perizinan di suatu daerah. Contoh manfaat e-KTP ini salah satunya adalah anda bisa membuka rekening bank di sebuah daerah tanpa harus menjadi penduduk daerah tersebut.

Proses pembuatannya kurang lebih sama dengan generasi sebelumnya namun lebih banyak menggunakan komputerisasi dalam proses perekaman datanya. Data yang diambil adalah sidik jari, rekaman retina mata, foto wajah dan tanda tangan. Data-data itu kemudian disimpan ke dalam database nasional. Maka kelak jika program e-KTP telah selesai, tidak akan ada lagi seseorang di Negara ini yang memiliki lebih dari satu Kartu Tanda Penduduk.

Pemerintah menargetkan program e-KTP ini selesai sesegera mungkin, maka jangan heran jika belakangan ini seluruh kantor kecamatan penuh sesak dengan antrian masyarakat yang ingin membuat e-KTP. Antrian ini pulalah yang membuatku berterima kasih pada pemerintah.

Antrian panjang, seperti hari itu, bersama sekitar 300 kepala keluarga dari kelurahan yang sama denganku. Ada yang datang sejak subuh, tidak sedikit yang mengeluh mengenai terbuangnya waktu untuk mengantri, mengeluh mengenai pelayanan yang lambat dan tidak professional, mengeluh mengenai cuaca yang selalu berubah-ubah. 

Ingatlah kawan salah satu tipikal orang Indonesia, memulai percakapan dengan sebuah keluhan. Biasanya orang yang tidak saling mengenal akan memulai perbincangan dengan mengeluh, seperti seorang bapak di sebelahku, “Musim hujan tapi kalo ada matahari, panas sekali rasanya”, katanya kepada bapak lainnya. “Ededeh,  gara-gara antri begini, ndak adami yang antar anakku ke sekolah”, seorang ibu dongkol. “Lamanya pelayanannya ini deh”, seorang pemuda menggerutu. Tapi setelah itu, semuanya mulai akrab saling berbagi cerita. Kawan, selain berbagi rokok, bercerita tentang sepakbola, politik dan humor, mengeluh juga terbukti ampuh untuk memulai suatu perbincangan. Antrian panjang, ini akan memakan waktu yang lama tapi aku sangat bersyukur. Walaupun sangat jarang, kali ini aku harus berterima kasih pada pemerintah.

Dari sekitar 700 orang yang berkumpul di halaman kantor kecamatan, aku hanya mengenal sekitar 10% diantaranya padahal semua adalah tetanggaku, satu kelurahan denganku. Karena itulah aku berterima kasih pada pemerintah yang telah mengumpulkan kami dari segalama macam latar belakang yang berbeda-beda di sebuah pagi yang cerah walau musim sedang tidak bersahabat. Jika ini di kampong, pasti semua orang sudah saling mengenal dan antrian semacam ini akan menjadi kegiatan yang paling menyenangkan. Dengan segala kesibukan kota, antrian semacam ini menjadi kegiatan untuk mulai mengenal para tetangga dan membuatnya menjadi menyenangkan. Penting, milikilah e-KTP dan nikmati proses pembuatannya.

Entah karena pelayanannya yang memang lambat atau jumlah warga yang terlalu banyak, aku baru selesai pada pukul 13.30 setelah 6 jam mengantri dan saling mengenal satu sama lain. Aku pulang setelah meningkatkan jumlah kenalan di antara para tetanggaku itu menjadi sekitar 20%. Jika ada lagi antrian seperti ini yang dibuat pemerintah, dengan senang hati akan kuhadiri. Dengan saling mengenal, semoga hidup kita yang singkat ini menjadi lebih bermakna. Seperti kata Ralph Waldo Emerson, “Its not the length of life, but depth of life”.

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting