tag:blogger.com,1999:blog-11335835017637042522024-03-14T17:54:10.853+08:00Efu' MusliminA Pencil & A Dream Can Take You Anywhere.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.comBlogger32125tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-7165831559690445002015-01-31T21:42:00.000+08:002015-01-31T21:43:40.375+08:00Senyum Itu Saja Sudah CukupPerjalanan cukup panjang hari ini, sekitar 790 Km dari
Banjarmasin-Palangkaraya-Buntok. Di ujung perjalanan nanti akan ada agenda
pemeriksaan yang cukup panjang dan menegangkan di Ruang Reskrim Polres Barito
Selatan. Kelalaian kami diduga menyebabkan seorang Polisi tenggelam dan
meninggal dunia, ketegangan yang biasa saja. Dalam panjangnya perjalanan
menembus belantara Kalimantan itu Aku teringat kembali sebuah perjalanan yang
paling menegangkan yang pernah Kualami...<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Banyak sekali pengertian cinta yang pernah diungkapkan dan
dibuktikan. Ungkapan cinta itu juga yang mengantar saya melakukan perjalanan
menegangkan itu. Aku telah jatuh cinta pada seorang gadis cantik dan bertekad
bahwa perjalanan apapun akan saya lalui untuknya, termasuk perjalanan menuju
rumah orangtuanya untuk meyakinkan bahwa Aku adalah lelaki terbaik bagi anak
kesayangan mereka yang luar biasa indahnya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Ketegangan nyaris berhasil memukul mundur tekadku, Aku ini
apa? Hanya seorang laki-laki yang baru bekerja 3 bulan, belum punya pengalaman
hidup yang cukup, sedikit rupawan dan untungnya bebas Narkoba. Mungkin ini yang
namanya modal nekat. Kubayangkan wajah gadis cantikku sedang tersenyum
kepadaku, senyuman paling manis yang bisa terbayangkan. Benar kata orang,
senyum itu sebuah lengkungan yang membuat segalanyaa menjadi lurus. <b>Senyum itu
saja sudah cukup</b> menuntunku kepada jalan yang lurus sampai tiba-tiba saja sudah
berada di dalam rumah itu.</div>
<div class="MsoNormal">
Sebuah rumah toko yang menjual beragam pernak-pernik,
perhiasan dan manik-manik. Seperti gadisku yang riang dan berwarna-warni.
Setelah mengucapkan salam dan sedikit hilang ingatan, tiba-tiba lagi aku telah
duduk dihadapan kedua orang itu, yang dalam hati kusebut sebagai calon mertuaku,
Calon mertua apa lagi yang kita harapkan tingkat kengerian dan kesulitannya
selain Tentara? Syukurlah, calon mertuaku tentara. Hey Bapak dan Ibu, anakmu
itu cantik sekali, tidak ada satu haripun yang kulewati tanpa mengingat
wajahnya, bolehkan aku memintanya?, pintaku dalam hati...</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Melihat kedua calon mertuaku dari dekat membuat aku tahu
bahwa dari sinilah gadisku yang indah itu berasal, kecantikan Ibunya menurun
dua kali lipat, keteguhan hati Ayahnya menurun dua kali lipat. Perpaduan
sempurna untuk menghasilkan seorang gadis yang kucintai sepenuh hati, “terima
kasih telah melahirkan seorang yang akan menemani hidupku selamanya”, ucapku
masih dalam hati. Setelah sedikit basa-basi, kuutarakan niat untuk hidup
bersama anak gadis mereka selamanya. </div>
<div class="MsoNormal">
Seperti petir di siang bolong, Aku ditolak. Ah, ayah
mertuaku ini sepertinya tahu betul bahwa cintaku kepada anaknya tidak dapat
dibendung lagi, menolakku tidak ada gunanya, aku tidak akan menyerah. Benar
kata Lao Tzu, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Being deeply loved by
someone gives you strenght, while loving someone deeply gives you courage”</i> .
Seminggu kemudian kuutus Ibuku dan seluruh keluarga serta pasukan lengkapnya untuk
melamar gadisku. Ayah mertuaku masih sempat menolak namun Ibuku juga telah
jatuh cinta pada gadisku. Apa lagi yang lebih hebat itu? Ibuku tidak pernah
menyerah, sama sepertiku. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Saat ini, hampir 2 Tahun pernikahan kami, dikaruniai seorang
anak perempuan yang cantik. Aku tahu istriku akan selalu ada disampingku. </div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Untuk Istriku Tersayang :</div>
<div class="MsoNormal">
Banyak kisah yang akan kutuliskan sebagai ungkapan cintaku
kepadamu Sayang. Tapi yang ini sampai di sini dulu sayang, Aku Harus menjawab
pertanyaan penyidik Polisi, “Mengapa Almarhum Anggota kepolisian yang mengawal
tongkang Batubara perusahaan Anda tidak diberikan pelampung saat turun dari
kapal sehingga megakibatkan Kecelakaan?”</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Semuanya baik-baik saja sayang, aku hanya butuh
senyumanmu...</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSqbElzVrcdOviAHnc3PD65H7ea7sy5B8yFZLAJFBtxMuFL79GxGZnMhh28RsimNz5LS_I_hwABKpQHKPVfum-0oTpDZId83kPC0yhY1jS-LGYpOipMYzZrEdxQNVXLN4SYKt3t8dihMo/s1600/DSCN7364.JPG" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSqbElzVrcdOviAHnc3PD65H7ea7sy5B8yFZLAJFBtxMuFL79GxGZnMhh28RsimNz5LS_I_hwABKpQHKPVfum-0oTpDZId83kPC0yhY1jS-LGYpOipMYzZrEdxQNVXLN4SYKt3t8dihMo/s1600/DSCN7364.JPG" height="150" width="200" /></a> </div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-2611182872187417362012-07-24T13:35:00.000+08:002012-07-24T13:36:54.283+08:00Seorang Sopir Artic<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhz838sS3g6Xp7uF8weIhu4YydU4lYNNU1g6UqkeRtmfjpHXuIHaOLQxDotBYa3evQ6PFwDy7GUM8H5EiSJi1xmxrKoM0pdmKdfcHzGqg5uPU3CZ2aPRIkTBzBGRLoChEi6Eg6lYjJ3u8/s1600/John-Deere-Series-II-Articulated-Dump-Trucks-588x391.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjhz838sS3g6Xp7uF8weIhu4YydU4lYNNU1g6UqkeRtmfjpHXuIHaOLQxDotBYa3evQ6PFwDy7GUM8H5EiSJi1xmxrKoM0pdmKdfcHzGqg5uPU3CZ2aPRIkTBzBGRLoChEi6Eg6lYjJ3u8/s200/John-Deere-Series-II-Articulated-Dump-Trucks-588x391.jpg" width="200" /></a>Pertama kali mengunjungi tambang, saya kaget luar biasa. Benarkah Sopir
Truck <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Artic</i> itu seorang perempuan? Saya
pernah melihat perempuan-perempuan hebat yang melakukan pekerjaan di luar
kebiasaan, beberapa diantaranya menjadi tukang cat, kuli bangunan, sopir
angkot, presiden dan lain-lain. Tapi, ini sungguh tak pernah terpikirkan. Tahukah
apa itu truck <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Artic</i>? Jika di televisi
anda pernah melihat truck besar berwarna kuning yang diameter rodanya mirip
kubah mesjid atau lebih tinggi dari pada tiga orang dewasa yang disusun, truck
itu dapat mengangkut 20 – 30 ton sekali jalan dan dapat bermanuver di tanah becek sekalipun tanpa khawatir bannya
yang <i>segede</i> Pegulat Sumo ditumpuk sembilan amblas ke dalam tanah. Truck inilah yang disupiri perempuan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Setelah berkeliling di Tambang, diketahui bahwa rupanya semua truck <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Artic</i> dioperatori perempuan. Hampir semua mobil-mobil besar di
perusahaan tambang ini termasuk <i>escavator</i> dioperatori perempuan. Dalam sebuah
kesempatan di kantor pusat saya bertemu dengan pimpinan divisi alat berat yang
menjelaskan bahwa perempuan dipilih karena mereka tidak banyak membuang-buang
waktu untuk merokok dan lebih halus dalam berkendara selain juga mobil <i style="mso-bidi-font-style: normal;">artic</i> yang ukurannya super besar ini ternyata
sangat mudah dikendarai.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Waktu mempertemukan saya dengan seorang sopir <i style="mso-bidi-font-style: normal;">artic</i>, perempuan berusia 29 tahun asal Toraja, Sulawesi Selatan. Bertepatan
dengan jadwal pulang ke Makassar untuk Wisuda, AF inisial namanya, juga akan
pulang ke Toraja. Dia berhenti bekerja. Dengan mobil perusahaan, kami menuju
bandara di Banjarmasin. Sepanjang jalan saya bercerita tentang kagetnya saya
melihat mobil sebesar itu dikendarai seorang perempuan. Dia juga dengan
bangganya bercerita tentang kehebatannya bisa menjadi operator <i style="mso-bidi-font-style: normal;">artic</i>. Di samping sopir, duduk seorang lelaki pendiam
yang ternyata merupakan pacar AF. JN inisialnya, dia juga bekerja di perusahaan
sebagai sopir mobil biasa. Setelah cukup lama bersama mereka, saya mengetahui
bahwa JN ini pendiam karena tidak fasih berbahasa Indonesia, dia orang dayak
asli.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Saya baru saja mengalami perpisahan yang cukup menyakitkan dengan keluarga
dan orang terkasih ketika pertama berangkat ke Kalimantan dan sekarang harus
berada di tengah-tengah latar yang sama, JN & AF akan berpisah mungkin
untuk selamanya. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Delapan jam perjalanan ke Bandara seperti biasa cukup melelahkan, tapi
itu menjadi delapan jam yang sangat singkat bagi mereka berdua. Diantara singkatnya
waktu itu, saya sering mengganggu mereka dengan pertanyaan-pertanyaan nostalgia
tentang hubungan mereka. AF akan tertawa kecil jika mengingat pertama kali
bertemu dengan JN. Jika jam makan siang tiba, JN akan datang ke Tambang dengan
mobil <i style="mso-bidi-font-style: normal;">carry</i> pengangkut makanan dan
membagikan makanan pada semua orang yang bekerja di Tambang, AF salah satunya. Anda
boleh membayangkan seorang istri yang mengantar rantang makanan di jam makan
siang kepada suaminya di sawah, tapi ini kondisinya terbalik, Laki-laki yang
mengantar makanan untuk perempuan di gersangnya lahan tambang. Begitu setiap
hari hingga ada cinta diantara mereka.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Pintu masuk terminal bandara sudah di depan mata, mereka berpelukan untuk
terakhir kalinya dan akhirnya berpisah. Saya jalan lebih dulu menuju counter check-in,
AF ikut di belakang. Antrian panjang seperti biasa dilewati sekitar 30 menit. Lalu
muncul kalimat dari petugas counter yang membuat saya lagi-lagi kaget luar
biasa, sambil menunjuk ke arah AF, dia bertanya,”Maaf Pak, Istrinya Hamil
berapa bulan? Kalau hamil, Bapak tolong tandatangani surat pernyataan ini….”</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Sepanjang jalan tadi kami bertiga bercerita banyak hal tapi tak tahu
kalau temanku ini ternyata hamil 4 bulan. Terpaksa saya menandatangani surat
pernyataan tidak akan menuntut ganti rugi jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan pada kandungan AF. Untuk sementara, saya yang bertanggung jawab atas
perbuatan JN, paling tidak selama perjalanan ke Makassar, sial. “Istrinya
jangan ditinggal jauh-jauh ya Pak!”, tambah petugas counter setelah membereskan
boarding pass, menambah suram suasana.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
Tapi setelah dipikir-pikir, ini adalah kesempatan mendapatkan pahala. Tak
tega juga rasanya melihat wajah AF yang selalu berkaca-kaca, mungkin dia malu,
mungkin juga dia takut membayangkan betapa beratnya kehidupan yang akan
dihadapinya. Sudahlah, saya harus bersikap seperti biasa, menjadi pelayan bagi
siapa saja, hitung-hitung latihan menjaga istriku nanti yang juga akan hamil.
Semoga temanku ini kuat menghadapi kehidupannya di masa yang akan datang.
Kujabat tangannya lalu mengucapkan selamat berpisah di pintu keluar Bandara
Hasanuddin, Makassar. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-11705134017963850842012-07-02T14:07:00.003+08:002012-07-02T14:22:35.353+08:00Hari Pertama<div style="text-align: justify;">
Hari
pertama masuk SD tahun 1994, Saya diantar oleh Bapak ke Sekolah, bukan
cuma diantar tapi Bapak juga terpaksa ikut masuk ke ruang kelas karena
saya menangis jika ditinggalkan sendirian. Cukup menakutkan bagi seorang
anak seperti saya berbaur dengan anak-anak Pribumi Papua yang jumlahnya
jauh lebih besar dibanding anak-anak pendatang. Bapak
terpaksa terlambat masuk kerja seminggu untuk menemani hari-hari
pertamaku masuk sekolah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari
ini, 18 tahun setelah itu. Situasi yang sama kembali terjadi. Tidak ada
Bapak yang menemani bukan menjadi masalah karena saya pun semakin hari
semakin mirip bapak-bapak. Jauh dari tanah Papua, Kota Tamiyang Layang,
Kabupaten Barito Timur di belantara Kalimantan, hari pertama masuk
kerja. Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya akan bekerja di hutan,
lebih-lebih lagi bekerja di bidang pertambangan. Tau apa saya tentang
tambang? bukannya tambang itu sejenis tali? Apakah batu tawas juga
ditambang? dan banyak lagi pertanyaan tentang tambang. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terbayang pengorbanan selama ini untuk memahami, memperdalam ilmu dan menghapal segala <i>tetek bengek</i> manajemen lebih dari 6 tahun sambil bercita-cita menjadi <i>Manager</i>.
Lalu setelah kuliah yang memeras segala keringat dan cairan dari dalam
tubuh, yang kudapat adalah pekerjaan menggali tanah, mengambil batubara, dan menjualnya.
Beruntung, perusahaan tambang ini adalah yang terbesar di Kabupaten
Barito Timur. Dari hasil pengenalan awal tentang perusahaan, diketahui
bahwa ada sekitar 2.500 karyawan, ratusan <i>Dump Truck</i>, ratusan
alat berat, puluhan kapal pengangkut batubara dan puluhan ribu hektar
lahan yang tersebar di Bartim & Barsel yang telah dan sementara
dibebaskan untuk digali. Perusahaan ini juga sedang bertransformasi untuk
beradaptasi dengan manejemen modern.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bartim
atau Barito Timur adalah salah satu kabupaten di Kalimantan Tengah yang
beribukota di Tamiyang Layang. Walaupun merupakan Ibukota, Tamiyang
Layang lebih mirip sebuah kecamatan di Sulawesi Selatan. Hanya ada satu
Bank, satu lampu merah, satu SPBU, dan satu Kantor Polisi. Mengingat 80%
penduduk beragama kristen, masjid pun bisa dihitung jari. Seperti dulu
di Papua, Islam di sini menjadi golongan Minoritas. Syukurlah, walau
tidak terlalu jauh dari Sampit, daerah yang terkenal dengan konflik
antar agamanya, Tamiyang Layang cukup kondusif dan toleran walaupun
masih agak menakutkan mengingat Kota ini lebih pantas disebut hutan, <i>saking</i> sepi dan gelapnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Target
yang ditetapkan di hari pertama ini adalah mengetahui segala seluk
beluk Pertambangan, Prosedur perijinan dan Tahapan pembebasan lahan. Bos
memberikan waktu 3 bulan sebelum dipanggil kembali ke Jakarta untuk
mempresentasikan kemajuan pengetahuan saya terhadap pekerjaan ini. Untuk
itu, saya harus siap ke hutan mengikuti proses pengeboran, ke
kantor-kantor pemerintah untuk mengurus perijinan, dan mengikuti segala
arahan dari <i>supervisor</i> yang ditugaskan membimbing saya dengan ikhlas dan bertanggung jawab. </div>
<br />
Tamiyang Layang, 02 Juli 2012.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-26259399914497329102012-06-28T17:04:00.003+08:002012-06-28T17:04:57.576+08:00Choice Is A Magic Word<strong>“<em>Choice is a magic word</em>“</strong>,
begitu menyadari bahwa kita punya pilihan, seketika kita akan berubah
dari objek menjadi subjek. Alih-alih mengatakan ‘saya harus pergi’,
cobalah mengatakan ‘saya mau pergi’, kita akan berubah dari kondisi tak
berdaya (<em>powerless</em>) menjadi berdaya (<em>powerfull</em>).
<br />
<div style="text-align: justify;">
Banyak manusia menjalani hidupnya dalam
ketidaksadaran seperti robot-robot yang dikendalikan oleh orang lain.
Seperti pernah dituturkan Anthony de Mello… “seorang petani menemukan
telur burung elang di ladangnya. Karena rasa kasih yang dimilikinya,
petani membawa telur itu pulang ke rumahnya, lalu meletakkan telur elang
itu diantara tumpukan telur ayam yang sedang dierami oleh induknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tak lama berselang, telur itu menetas
bersama telur-telur ayam lainnya. Sejak itu, elang kecil hidup tumbuh
dan hidup laksana ayam, berjalan meniru induknya, mematuk-matuk makanan
seperti saudaranya—anak-anak ayam—dan berperilaku sama seperti ayam-ayam
yang lainnya. Hanya saja, ia terlihat lebih elegan dari ayam lainnya.<span id="more-81"></span></div>
Ia terus bertumbuh hingga usianya mulai tua. “Ayam” itu tak pernah
mencoba terbang apalagi meliuk di udara, ia hanya bisa berjalan seperti
yang dipelajarinya sejak kecil. Meskipun ia tak bisa bertelur layaknya
ayam betina atau birahi seperti ayam jantan. Hingga suatu ketika, “ayam”
yang mulai tua itu bermain di ladang bersama ayam-ayam lainnya. Ketika
melongok ke udara, ia melihat seekor burung melayang-layang dengan gagah
mengintai mangsa. Ayam-ayam lain mengajak “ayam” itu segera mencari
tempat yang aman untuk berlindung.<br />
<div style="text-align: justify;">
“Kenapa kita harus lari bersembunyi?” tanya “ayam”.</div>
“Kalau tidak, kita akan dimangsa burung perkasa itu,” jawab ayam lainnya.<br />
“Makhluk apa itu?” cecar “ayam”.<br />
Ayam lainnya menjawab, “O, itu burung paling perkasa. Namanya burung
elang. Selain jago terbang, ia juga suka menunggu kita lengah agar bisa
memangsa kita.”<br />
“Kita juga punya sayap, kenapa tidak terbang saja?” sergah “ayam” itu.<br />
“Kamu ada-ada saja,” jawab ayam yang lain, “kita ini hanya seekor ayam, tidak mungkin bisa terbang seperti itu.”<br />
Karena penasaran, “ayam” itu keluar dari persembunyiannya. Ia abaikan
peringatan saudara-saudaranya. Akibatnya, ia mati diterkam burung
elang. Akhir kisah, “ayam” itu benar-benar mati sebagai ayam yang tak
punya Pilihan.<br />
<div style="text-align: justify;">
<strong>Apakah kita senantiasa memiliki pilihan dalam situasi apapun?</strong></div>
<div style="text-align: justify;">
Kita memang tak dapat memilih ingin
dilahirkan oleh siapa, di mana, dan dibesarkan dengan cara apa. Tapi
kita dapat memilih mau jadi apa di masa depan. Kalau kita dilahirkan
sebagai pria atau wanita, itu namanya takdir. Tapi kita punya pilihan
untuk menerima kenyataan tersebut dan menjadikannya apa saja sesuai
kehendak kita. Kita tak dapat memilih takdir, tapi kita dapat memilih
nasib kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kita tak dapat mengontrol krisis ekonomi
tapi kita dapat memilih gaya hidup yang sesuai dengan keadaan ekonomi.
Kita memang tak bisa menjamin keamanan di malam hari, tapi kita bisa
memilih untuk tidak terlalu sering keluar malam. Wanita tidak dapat
menolak upaya Pemerkosaan, tapi sebelumnya bisa memilih pakaian apa yang
akan dikenakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pilihan memang membuka kesempatan bagi
manusia untuk menjadi yang terbaik, tetapi waspadalah dalam memilih,
karena kesempatan untuk menjadi yang terburuk juga terbuka sama
lebarnya.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-53069478057087656792012-06-26T11:21:00.002+08:002012-06-26T11:32:56.462+08:00Melihat ke Langit, di antara Bintang-Bintang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4oWY7CdrwfqlhGdbwo-Qk-oMH9l2QJg-9S3zoQ5iRPRkdOqw529rm28vzi14ub7OP13R1UWHrt_fa0pBdYeREbpN53s1ECv44avq-uMky0ZIr-MIeyIwF2t3kd0Wq8WRs6dad7I30Cig/s1600/KAS_sungai_barito.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4oWY7CdrwfqlhGdbwo-Qk-oMH9l2QJg-9S3zoQ5iRPRkdOqw529rm28vzi14ub7OP13R1UWHrt_fa0pBdYeREbpN53s1ECv44avq-uMky0ZIr-MIeyIwF2t3kd0Wq8WRs6dad7I30Cig/s320/KAS_sungai_barito.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada
sedikit pengalaman naik perahu sebelum ini. Beberapa di antaranya adalah naik
perahu di Perairan Makassar menuju Pulau Kayangan, perahu <i>katinting</i> di sungai Walannae yang dangkal saat kemarau, dan perahu sempit yang bergoyang hebat saat
menyusuri danau tempe. Sedikit bukan? Satu lagi, <i>Boom Boom Boat</i> di Genting <i>Highland</i>.
Naik perahu, menurutku adalah kegiatan yang cukup menakutkan mengingat berenang adalah kegiatan yang tak bisa kulakukan. Ditimbang-timbang, mungkin lebih baik belajar terbang
ketimbang berenang. Hari ke dua di Pulau Kalimantan, terpaksa harus
menyusuri sungai Barito, salah satu yang terbesar di Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya
1% dari panjang sungai barito yang mencapai 900 km yang harus dilalui hari ini
untuk menuju ke Pelabuhan Batu Bara milik PT. SEM yang berada di Desa Telang Baru, Kabupaten Barito Timur. Sungai panjang berkelok-kelok dengan air keruh kecoklatan akibat limbah para penambang batubara itu cukup tenang mengkilat-kilat dipantuli cahaya matahari.<o:p> </o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<o:p>Yang unik adalah perahunya, <i>speed boat</i> kata orang lokal. kami berlima, AJD, AJ, FMN, ARW menumpang perahu milik Kepolisian setempat, namun entah karena penumpang kelas berat atau mesin yang mulai karat, perahu ini sama sekali jauh dari gambaran sebuah <i>speed boat </i>yang cepat seperti berlari di atas air. Perahu milik polisi ini merangkak seperti baru belajar jalan dan nyaris kehabisan energi.</o:p></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<o:p>Sungai Barito dulunya adalah jalur transportasi utama di daerah ini. Walau mulai terkikis jalan aspal, sungai dan perahu masih merupakan moda transportasi andalan bagi warga masyarakat bantaran sungai terlebih lagi para pengusaha tambang yang mengirim batubara dengan kapal tongkang melalui sungai ini. Kapal tongkang besar milik para penambang dianggap mencemari sungai yang makin hari semakin keruh. Di sekitar kapal itulah perahu kami merangkak pelan seakan memberikan kami kesempatan untuk melihat kehidupan bantaran sungai. Kiri kanan terlihat perkampungan terapung milik warga setempat menghadap ke arah sungai lengkap dengan kios kelontong sampai penjual pulsa. Mandi, mencuci, dan buang air kecil sampai besar semuanya dilakukan di depan rumah. limbahnya langsung <i>nyemplung</i> ke sungai. Saking banyaknya perkampungan demikian, tiba-tiba aku berpikir, kapal tongkangkah yang memperkeruh air sungai, atau kah sesuatu yang <i>nyemplung</i> tadi?</o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: .5in;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGFi5rnNO6WuVaGTC-tKQ1mvDB2OHYaZ2fslZb7FwHcLBIqix0hFnnK8omlauulvlp2crQjSKTFZzFxkae-eskSa3Bv3fKYqMaKeue69zTGV7yaNcAYA897SiNEe29rW6VbyMqyksLaAE/s1600/20110425_102928_sungai2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGFi5rnNO6WuVaGTC-tKQ1mvDB2OHYaZ2fslZb7FwHcLBIqix0hFnnK8omlauulvlp2crQjSKTFZzFxkae-eskSa3Bv3fKYqMaKeue69zTGV7yaNcAYA897SiNEe29rW6VbyMqyksLaAE/s320/20110425_102928_sungai2.jpg" width="320" /></a></div>
<o:p>Perahu milik polisi sudah menyerah, kapten perahunya mentransfer kami ke perahu milik warga yang kebetulan lewat di sebelah kami. Terjadilah adegan seperti di film-film luar angkasa, astronot pesawat ulang alik di transfer ke pesawat lainnya karena masalah teknis. ini bukan luar angkasa, tapi ini tepat di tengah sungai barito, salah satu yang terbesar dan terpanjang di Indonesia. perahu terguncang seperti disambar <i>asteroid</i> ketika penumpang kelas berat menyeberang ke perahu sebelah. Aku tidak bisa berenang tapi beruntung masih bisa menyeberang.</o:p><br />
<br />
<o:p>Perjalanan berlanjut dengan perahu milik warga yang kali ini benar-benar sebuah <i>Speed Boat. speed boad </i>yang <i>nyentrik</i> kalau boleh saya tambahkan. Kecepatan yang tinggi membuat mesin meraung keras memekakkan telinga tapi pemilik perahu ini masih sempat memasang <i>tape</i> dengan speaker KW 2 yang mengalunkan lagu dangdut asli yang lembut dan sangat tidak sinkron dengan kecepatan dan guncangan <i>speed boat</i> ini. Yang lebih <i>nyentrik</i> lagi, perahu ini juga dilengkapi dengan pengharum mobil mahal merek <i>Ambiphur Car</i> padahal perahu ini terbuka kiri kanan. Wangi <i>Ambiphur Car </i>melayang sia-sia. Terlepas dari itu, perahu ini benar-benar cepat hingga tak terasa kami telah sampai ke pelabuhan batubara milik PT. SEM.</o:p><br />
<br />
<o:p>Setelah <i>meeting</i> seharian, tiba waktunya pulang. perahu warga yang tadi sudah menunggu. Malam menampakkan bintang-bintang di langit dengan belaian angin malam yang lembut karena perahu tak boleh <i>ngebut</i> lagi di malam hari. Aku hanya <b>melihat ke langit, di antara bintang-bintang,</b> ada senyum mu menemani perjumpaan dan perkenalan awalku dengan Bumi Kalimantan.</o:p><br />
<o:p><br /></o:p></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-5593712612269869812012-05-28T23:09:00.000+08:002012-05-28T23:10:01.368+08:00Kriteria Untuk Menilai Kebijakan Pemerintah<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_O7J9GMoFm2gJa9wAo8PiYuiFSIuZtB3T1Oj9ggjj33k5qiOxEeMhIOUoE65dBjR2v86V9LybktZwheC5MbO1ofoTD2yXIb8ggu-yr8rjbcW42vkdGP_fAyzGNWTX2oIAXhtmiJkI6ac/s1600/kebijakan-mutu-300x300.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_O7J9GMoFm2gJa9wAo8PiYuiFSIuZtB3T1Oj9ggjj33k5qiOxEeMhIOUoE65dBjR2v86V9LybktZwheC5MbO1ofoTD2yXIb8ggu-yr8rjbcW42vkdGP_fAyzGNWTX2oIAXhtmiJkI6ac/s200/kebijakan-mutu-300x300.png" width="200" /></a><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam usaha mencapai
kesejahteraan masyarakat, pemerintah melaksanakan pembangunan diberbagai bidang
kehidupan. Pembangunan itu menggunakan faktor-faktor produksi seperti modal,
SDA, SDM, dan lain sebagainya. Dalam penggunaan faktor produksi tersebut perlu
dilaksanakan pengawasan agar upaya pemerintah tetap berada di koridor yang
tepat. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Ada pilihan lain bagi pemerintah yaitu
memberikan keleluasaan pada sektor swasta yang lebih professional dan bersaing
secara bebas, namun dikhawatirkan sektor swasta itu melakukan monopoli dan
mementingkan golongan sendiri sehingga makin menyengsarakan masyarakat kecil. Untuk
perlu dibuat kebijakan pemerintah yang terarah dengan baik dalam memanfaatkan
faktor produksi untuk kesejahteraan rakyat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Untuk mengukur seberapa baik atau seberapa
buruk kebijakan yang dibuat pemerintah, Edgar dan Jacuelene Bowning (1979)
menggunakan </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">4 (empat)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> tolak ukur; </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Pertama,
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">apakah kebijakan pemerintah itu memperlakukan
semua warga Negara secara sama dan tidak pilih kasih (Keadilan). Hal ini, kalau
boleh saya tambahkan, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh orang bugis
terdahulu, “ <i>Aja’ mutonangi lopi wati’ siwali</i>.” (Dari kumpulan Andi
Palloge Petta Naba) artinya jangan menumpang pada perahu yang berat sebelah,
jika tidak ingin tenggelam. Begitu pula dengan Negara kita, jika tidak ingin
makin terjerembab lebih jauh, jangan berat sebelah hanya pada kepentingan
kelompok tertentu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Tolok ukur kedua adalah efisiensi, pelaksanaan
kebijakan pemerintah diharapkan menghindari pemborosan, menciptakan penghematan
yang akan berujung pada kesejahteraan masyarakat. Berikutnya </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">yang ketiga, </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Paternalistic</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, layaknya sorang ayah, kebijakan Negara harus mampu memenuhi
semua kebutuhan masyarakat, baik barang maupun jasa, terutama kebutuhan dasar
seperti sandang, pangan dan papan. Terakhir </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">atau
yang keempat </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">adalah kebebasan perorangan. Pemerintah harus menjamin kebebasan individu
untuk menggunakan dan membelanjakan pendapatan mereka untuk memenuhi kebutuhan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Seperti halnya setiap keputusan yang diambil
dimana saja, adalah tidak mungkin suatu keputusan itu</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">diterima dengan baik oleh semua </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">orang
</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">yang </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">terkait
dan </span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">berkepentingan.
Setiap kebijakan pasti mengorbankan salah satu diantara keempat tolok ukur yang
dibahas diatas. Sebagai contoh, BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang sangat sesuai
dengan prinsip keadilan dan </span><i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">paternalistic</span></i><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> (</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">kebapakan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">)</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">, tetapi sangat bertolak belakang dengan prinsip
efisiensi. Yang menjadi perhatian pemerintah seharusnya adalah suatu kebijakan
yang lebih berorientasi pada masyarakat banyak atau golongan menengah ke bawah</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"> yang merupakan mayoritas di Negara ini</span><span lang="IN" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">.</span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: center; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<br /></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-3372596661746467422012-02-02T21:01:00.004+08:002012-02-02T21:01:59.536+08:00The Curious Case of Benjamin Button<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixuhPwf7eF7CCK0O0ctc0Zj4lhkCqmtaKLGYNlLeI4VME2yiuBalA4knQ6qRkfJBCzTA9TGiyIY78rX9gwyfWdenSlCONMKmWUguiCUdm3_UVfxA-izdEhyfAvSycAFrpWlcw2WRG3_1Q/s1600/Benjamin_Button_poster_1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEixuhPwf7eF7CCK0O0ctc0Zj4lhkCqmtaKLGYNlLeI4VME2yiuBalA4knQ6qRkfJBCzTA9TGiyIY78rX9gwyfWdenSlCONMKmWUguiCUdm3_UVfxA-izdEhyfAvSycAFrpWlcw2WRG3_1Q/s200/Benjamin_Button_poster_1.jpg" width="134" /></a>In 2005, Daisy, an elderly woman, is on her deathbed in a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/New_Orleans" title="New Orleans">New Orleans</a> hospital. Daisy asks her daughter, Caroline, to read aloud from the diary of Benjamin Button. In 1918, Mr. Gateau, a blind New Orleans clockmaker, loses his son on the battlefields of France in <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/World_War_I" title="World War I">World War I</a>.
As a way to deal with the grief, Gateau builds a large clock for the
New Orleans train station, but fixes it so that the time goes in
reverse. When asked why, Gateau states that maybe time will reverse and
the men lost in the war—including his son—might come home again.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
On the evening of <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Armistice_Day" title="Armistice Day">November 11, 1918</a>,
a boy is born with the appearance and physical maladies of a very
elderly man. The baby's mother dies shortly after giving birth, and the
father, Thomas Button, abandons the infant on the porch of a nursing
home. Queenie and Mr. "Tizzy" Weathers, who work at the nursing home,
find the baby, and Queenie decides to care for him as her own.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
In 1930, 12-year-old Benjamin, having exchanged a wheelchair for
crutches, befriends six-year-old Daisy, whose grandmother lives in the
nursing home. As Benjamin's body grows younger, he accepts work on a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Tugboat" title="Tugboat">tugboat</a>.
Benjamin also meets Thomas Button, who does not reveal that he is
Benjamin's father. In 1936, Benjamin leaves New Orleans with the tugboat
crew for a long-term work engagement. He eventually finds himself in <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Murmansk" title="Murmansk">Murmansk</a>, where he starts an affair with Elizabeth Abbott, wife of the British Trade Minister.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
In 1941, while the tugboat crew is still in Russia, Japan attacks the U.S. at <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Pearl_Harbor" title="Pearl Harbor">Pearl Harbor</a> thrusting America into World War II. Mike, the captain, volunteers the boat to be a ship in the <a class="mw-redirect" href="http://en.wikipedia.org/wiki/U.S._Navy" title="U.S. Navy">U.S. Navy</a>
and the crew is assigned to scrap collection duty. During a patrol, the
tugboat stumbles upon a sunken U.S. transport and the bodies of
hundreds of American troops. While surveying the carnage, a German
submarine surfaces. Knowing his duty Mike steers the tugboat full speed
towards the sub while a German gunner fires on the tugboat killing most
of the crew including Mike. The tugboat rams the submarine causing it to
explode sinking both vessels. The next day Benjamin and one other crew
member are picked up by ships of the U.S. Navy.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
In 1945, Benjamin returns to New Orleans, and learns that 21-year-old
Daisy has become a successful ballet dancer. Benjamin again crosses
paths with Thomas Button, who, terminally ill, reveals that he is
Benjamin's father. Thomas wills Benjamin his possessions before he dies.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Daisy's dance career is ended in <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Paris" title="Paris">Paris</a>
in 1957, when she is hit by a taxi cab and breaks her leg. When
Benjamin goes to see her, Daisy is amazed at his youthful appearance,
but frustrated at her own injuries; she tells him to stay out of her
life. In 1962, Daisy returns to New Orleans and reunites with Benjamin.
Now of comparable physical age, they fall in love and move in together.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Daisy gives birth to a girl, Caroline in 1968. Benjamin, believing he
cannot be a father figure to his daughter due to his reverse aging,
sells his belongings and leaves the proceeds to Daisy and Caroline. He
travels the world alone during the 1970s.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Benjamin, appearing to be in his early twenties, returns to Daisy in
1980. Now re-married, Daisy introduces Benjamin to her husband and
daughter as a family friend. Daisy then visits Benjamin at his hotel,
where they share their passion for each other. Daisy admits that
Benjamin was right to leave; she could not have coped otherwise.
Benjamin departs again.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
In 1991, widowed Daisy receives a phone call from social workers.
They have found Benjamin — now apparently about 12 years old — living in
a condemned building, and have contacted her because they found her
name in his diary. The bewildered social workers say that his condition
resembles <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Dementia" title="Dementia">dementia</a>.
Daisy moves into the nursing home where Benjamin grew up and takes care
of him as he becomes increasingly younger until, physically, he becomes
an infant once more. In 2003, he dies in Daisy's arms remembering who
she was. Benjamin's story now told, Daisy dies in her New Orleans
hospital bed, as <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Hurricane_Katrina" title="Hurricane Katrina">Hurricane Katrina</a> approaches.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-11915685390385698932012-02-02T20:47:00.002+08:002012-02-02T20:47:28.826+08:00Big Fish<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxEeUaP2AvWC4xB78nY6KfeEv7X0nXDEztKwsnDKPmNi3raBaPH85hyphenhyphenXAihaLhVgsLmkhUhUWKRO9fBIh-xnhwYE-WaNMbW-KlkJoE9HNCYRpkdbHqSW_rkGgep-S83OKlEkqkh-373iw/s1600/Big+Fish.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxEeUaP2AvWC4xB78nY6KfeEv7X0nXDEztKwsnDKPmNi3raBaPH85hyphenhyphenXAihaLhVgsLmkhUhUWKRO9fBIh-xnhwYE-WaNMbW-KlkJoE9HNCYRpkdbHqSW_rkGgep-S83OKlEkqkh-373iw/s200/Big+Fish.jpg" width="135" /></a>At his son's wedding party, Edward Bloom (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Albert_Finney" title="Albert Finney">Albert Finney</a>) tells the same tale he's told many times over the years: on the day Will (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Billy_Crudup" title="Billy Crudup">Billy Crudup</a>)
was born, he was out catching an enormous uncatchable fish, using his
wedding ring as bait. Will is annoyed, explaining to his wife Joséphine (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Marion_Cotillard" title="Marion Cotillard">Marion Cotillard</a>)
that because his father never told the straight truth about anything,
he felt unable to trust him. He is troubled to think that he might have a
similarly difficult relationship with his future children. Will's
relationship with his father becomes so strained that they do not talk
for three years. But when his father's health starts to fail, Will and
the now pregnant Joséphine return to Alabama. On the plane, Will recalls
his father's tale of how he braved a swamp as a child, and met a witch (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Helena_Bonham_Carter" title="Helena Bonham Carter">Helena Bonham Carter</a>) who showed him his death in her glass eye. With this knowledge, Edward knew there were no odds he could not face.<br />
<br />
Edward continues telling tall tales, claiming he spent three years
confined to a bed as a child because his body was growing too fast. He
became a successful sports player, but found the town of Ashton too
small for his ambition, and set off with the misunderstood giant Karl (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Matthew_McGrory" title="Matthew McGrory">Matthew McGrory</a>).
Edward discovers the hidden town of Spectre, where everyone is friendly
to the point of comfortably walking around barefoot. Edward leaves
because he does not want to settle anywhere yet, but promises to a young
girl named Jenny (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Hailey_Anne_Nelson" title="Hailey Anne Nelson">Hailey Anne Nelson</a>)
that he will return. Karl and Edward begin working at a circus; Edward
works without pay, as he has been promised by the ringmaster Amos
Calloway (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Danny_DeVito" title="Danny DeVito">Danny DeVito</a>)
that each month he will learn something new about a girl he fell in
love with (at first sight). Three years later, having only learned
trivia about her, Edward discovers Amos is a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Werewolf" title="Werewolf">werewolf</a>. In return for his refusal to harm him in his monstrous state, Amos tells Edward the girl's name is Sandra Templeton (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Alison_Lohman" title="Alison Lohman">Alison Lohman</a>) and she studies at <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Auburn_University" title="Auburn University">Auburn University</a>.<br />
<br />
Edward learns Sandra is engaged to Don Price (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/David_Denman" title="David Denman">David Denman</a>),
whom Edward always overshadowed during his days in Ashton. Sandra makes
Edward promise not to fight Don. Don beats Edward up when he learns
about his feelings for her, but this only disgusts Sandra into ending
their engagement and falling for Edward. Edward later reveals that Don
died from a heart attack on the toilet bowl at an early age (as Don saw
in the Witch's eye). During his recovery, Edward is conscripted by the
army and sent to the <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Korean_War" title="Korean War">Korean War</a>. He parachutes into the middle of a show entertaining North Korean troops, steals important documents, and convinces <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Conjoined_twins" title="Conjoined twins">Siamese twin</a>
dancers Ping and Jing to help him get back to the United States, where
he will make them stars. He is unable to contact anyone on his journey
home, and the military declares him dead. This limits Edward's job
options when he does return home, so he becomes a traveling salesman.
Meeting the poet Norther Winslow from Spectre again, he unwittingly
helps him rob a bank, which is already bankrupt. Edward suggests Winslow
work at Wall Street, and Winslow thanks Edward for his advice by
sending him $10,000, which he uses to buy a dream house.<br />
<br />
Still unimpressed by his father's stories, Will demands to know the
truth, but Edward explains that is who he is: a storyteller. Will finds
Spectre, and meets an older Jenny (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Helena_Bonham_Carter" title="Helena Bonham Carter">Helena Bonham Carter</a>),
who explains that Edward rescued the town from bankruptcy by buying it
at an auction and rebuilding it with financial help from many of his
previous acquaintances. Will suggests his father had been having an
affair with Jenny, to which she replies that while she had indeed fallen
in love with him, Edward could never love any woman other than Sandra.
When Will returns home, he is informed his father had a stroke and is at
the hospital. He goes to visit him there and finds him only partly
conscious, and unable to speak at length. Since Edward can no longer
tell stories, he asks Will to tell him the story of how it all ends:
escaping from the hospital, they go to the river where everyone in
Edward's life appears to bid him goodbye. Will carries his father into
the river where he becomes what he always had been: a very big fish.
Edward then dies, knowing his son finally understands his love of
storytelling. At the funeral, Will sees many of his father's more
unusual friends, including Amos, Karl, Ping and Jing, and Norther
Winslow. Will realizes that his father's stories were true, only
exaggerated, making Karl a giant (he is, in fact, 7'6") and making Ping
and Jing conjoined when they are merely twins. When his own son is born,
Will passes on his father's stories, remarking that his father became
his stories, allowing him to live forever.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-55293306520779571502012-01-19T18:12:00.000+08:002012-01-19T20:01:12.936+08:00Pengaruh Kehadiran Minimarket Terhadap Pendapatan Pedagang Kios Tradisional<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 3.3pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.3pt;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbFAU1e6MljerdryVFdBFqe0Y8SEiu4zpJPtiFW43AIPovDCKI2lAnZcSDxzlZbccUHIK6iM_X7qsc3w_Z2neyoTHAtRytzSaaXbpDt13xaERYAkK52y0z4TUMDjXZpNWav2ap7C8D1qs/s1600/13+buku.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbFAU1e6MljerdryVFdBFqe0Y8SEiu4zpJPtiFW43AIPovDCKI2lAnZcSDxzlZbccUHIK6iM_X7qsc3w_Z2neyoTHAtRytzSaaXbpDt13xaERYAkK52y0z4TUMDjXZpNWav2ap7C8D1qs/s200/13+buku.jpg" width="130" /></a><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Industri ritel memiliki kontribusi terbesar kedua terhadap pembentukan
<i>Gross Domestic Product </i>(GDP) setelah industri pengolahan</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 8pt; line-height: 200%;"> </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Selain itu,
industri ritel pun memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian
Indonesia khususnya masyarakat Indonesia. Industri ritel menempatkan diri
sebagai industri kedua tertinggi dalam penyerapan tenaga kerja Indonesia
setelah industri pertanian. Hal ini mengindikasikan bahwa banyak orang menggantungkan
hidupnya pada industri ritel.</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Oleh karena itu, industri ritel dapat dikategorikan menjadi
industri yang merupakan hajat hidup orang banyak karena sekitar 10% dari total
penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya dengan berdagang. Dengan
karakteristik industri ritel yang tidak membutuhkan keahlian khusus serta
pendidikan tinggi untuk menekuninya, maka banyak rakyat Indonesia terutama yang
tergolong dalam kategori UKM masuk dalam industri ritel ini. Dalam
perkembangannya, justru pedagang-pedagang kecil inilah yang mendominasi jumlah
tenaga kerja dalam industri ritel di Indonesia. Pedagang-pedagang ini menjelma
menjadi pedagang pasar tradisional, pedagang toko kelontong bahkan masuk ke
industri informal yaitu Pedagang Kaki Lima (PKL).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Namun Saat ini, hampir di tiap sudut-sudut jalan
perkotaan, sangat mudah kita menjumpai hadirnya usaha ritel<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> </i>modern, baik berupa hypermarket, supermarket dan minimarket. Hal ini
dikarenakan pemerintah memberlakukan liberalisasi pada tahun 1998 </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">ditandai
dengan ditandatanganinya <i>letter of intent </i>dengan IMF yang memberikan
peluang investasi kepada pihak asing untuk masuk dalam industri ritel. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Sejak saat itu, peritel-peritel asing mulai berdatangan dan
meramaikan industri ritel Indonesia. Beberapa contohnya adalah Continent,
Carrefour, Hero, Walmart, Yaohan, Lotus, Mark & Spencer, Sogo, Makro, Seven
Eleven, dan lain-lain. Ritel modern tersebut terbagi menjadi beberapa skala
usaha yakni Department Store, Hypermarket, Supermarket, dan Minimarket. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 18.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Hipermarket</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">
adalah bentuk pasar modern yang sangat besar, dalam segi luas tempat dan
barang-barang yang diperdagangkan. Selain tempatnya yang luas, hipermarket
biasanya dan memiliki lahan parkir yang luas. Dari segi harga, barang-barang di
hipermarket seringkali lebih murah dari pada supermarket, toko, atau pasar
tradisional. Ini dimungkinkan karena hipermarket memiliki modal yang sangat
besar dan membeli barang dari produsen dalam jumlah lebih besar dari pada
pesaingnya, tetapi menjualnya dalam bentuk satuan. Contoh Hypermarket
diantaranya Carrefour, Hypermart, Giant Hypermarket, dan lain-lain. Hypermarket
itu lebih besar dari Supermarket. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div style="line-height: 200%; text-align: justify;">
Supermarket adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari.
Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini artinya adalah pasar
yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang
barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan barang
kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya. Contoh Supermarket diantaranya Giant
Supermarket, Carrefour Express, Gelael, Foodmart, Foodmart Gourmet, Super Indo,
TipTop Supermarket dan lain-lain.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; mso-outline-level: 4; text-align: justify; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Minimarket </span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">sebenarnya adalah
semacam toko kelontong yang menjual segala macam barang dan makanan, namun
tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong,
minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang
yang ia butuhkan dari rak-rak dagangan dan membayarnya di kasir. Minimarket
yang ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart, Circle
K, dan lain-lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-layout-grid-align: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 36.0pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.05pt; line-height: 200%;">Khusus untuk minimarket, P</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.05pt; line-height: 200%;">e</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 200%;">n</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.25pt; line-height: 200%;">y</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.05pt; line-height: 200%;">e</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: 0.1pt; line-height: 200%;">b</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; letter-spacing: -0.05pt; line-height: 200%;">ara</span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">nnya
telah<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ca</span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>i<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">aera</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">h</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">-</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">era</span>h<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">ra</span>n<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> kota
yang memiliki jumlah penduduk padat. Menurut Lembaga Riset Nielsen, p</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">d</span>a
<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>hun<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>2<span style="letter-spacing: 0.1pt;">0</span>10
jumlah minimarket<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> di Indonesia </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ca</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">p</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>i<span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>18.727
unit.<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">J</span>u<span style="letter-spacing: -0.1pt;">m</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h
<span style="letter-spacing: 0.05pt;">mi</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">im</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>t<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">s</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> dari tahun ke tahun </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.25pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>bk<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n <span style="position: relative; top: 0.5pt;">p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">an</span>g<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>.<span style="letter-spacing: 1.35pt;">
Sehingga </span></span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>b<span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ra</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">da</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>ng<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>os<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>tradisional<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>h<span style="letter-spacing: 0.05pt;">im</span>p<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>t<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>m p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">k</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>.
Data Nielsen juga menunjukkan toko atau kios tradisional di kota besar dan
pedesaan menurun 2 - 4 persen di 2010.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 4.4pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Persebaran
minimarket pada satu sisi memiliki dampak yang baik, hal ini membuktikan adanya
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan menciptakan investasi, namun di sisi
lain hal ini dapan menyebabkan kelesuan para pedagang kios tradisional, bahkan
mematikan usaha mereka. K<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>d<span style="letter-spacing: 0.15pt;">i</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ra</span>n <span style="letter-spacing: -1.45pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">s</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>r<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>od<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>n<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">b</span>ut<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h <span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>un<span style="letter-spacing: -0.05pt;">c</span>u<span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">li</span>m<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">s</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>ng<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.8pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">ti</span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">h</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">an</span>g<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">u</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 1.45pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">da</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>ng<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>os
k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ec</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">il</span>.
T<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k
<span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>nu<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>up k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>un<span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n,
kond<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>si <span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">an</span>g <span style="letter-spacing: 0.05pt;">tim</span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ng
<span style="letter-spacing: 0.15pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">b</span>ut
<span style="letter-spacing: 0.05pt;">j</span>u<span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span>a
b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>po<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>nsi<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>unu<span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>buhk<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">-</span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>h<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ce</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>bu<span style="letter-spacing: 0.1pt;">r</span>u<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>sos<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>l<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">r</span>a<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">r</span>a<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ku
p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n. <span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>b<span style="letter-spacing: 0.1pt;">u</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t
<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>g<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g
<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>os <span style="letter-spacing: 0.8pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">c</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>l
<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>pu<span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span>uk<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>hk<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n <span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>i
k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">are</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>a tergerus keberadaan minimarket <span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g <span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">na</span>w<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n
k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">j</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>,<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>ud<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> p</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>b<span style="letter-spacing: 0.2pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ra</span>n,<span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>ku<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">lit</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>s<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span>oduk<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span>b<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>h<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>k
d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 1.05pt;">
</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">il</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>i<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span>us<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: 0.25pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span>a<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: 0.05pt;">il</span>a<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>nd<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">k</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.8pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">d</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>pa<span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">an</span>g<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">p</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: 0.05pt;">it</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>w<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">k</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>o<span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>h p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g
<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>K<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>os tradisional. Terlebih lagi<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ara</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g
<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>k
<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>un<span style="letter-spacing: -0.05pt;">c</span>u<span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n
<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>m<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>ni<span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>t
yang <span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>buka <span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>oko<span style="letter-spacing: 0.25pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span>a <span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span>24 <span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">j</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>m <span style="letter-spacing: 1.45pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>h<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>ngga <span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">p</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>n
<span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">r</span>a
<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">mi</span>ni <span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>t
<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>ng<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>os
k<span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">c</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>l<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">ti</span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">im</span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 4.4pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 3.45pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Dalam
Perpres<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span>No.<span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>112<span style="letter-spacing: 0.05pt;">/</span>2007<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">P</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>l<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span>1<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">A</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>12<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> telah dinyatakan bahwa </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">z</span>on<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>s<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>, <span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">it</span>u
<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">j</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ara</span>k<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">mi</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">im</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>t<span style="letter-spacing: 1.15pt;">
minimal </span>1 (satu)<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>km<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>g<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>os<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ec</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">il</span>
atau <span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ra</span>d<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>s<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>on<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span>, namun pada kenyataannya, saat ini kita
dapat menemukan minimarket yang bersebelahan dengan kios ataupun pasar
tradisional. Ditambah lagi dengan buruknya kondisi kios tradisional, kondisi
ini h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>us<span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h <span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n <span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g
s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>us
d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>i p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h
k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">are</span>na<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">an</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span>kut<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">j</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>h<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>dup<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>o<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ra</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.25pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>k. Menjadikan <span style="letter-spacing: -0.25pt;">k</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">o</span>s<span style="letter-spacing: 2.15pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ec</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>l<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>s<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span>u<span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span>a <span style="letter-spacing: 0.1pt;">sebagai</span><span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>t <span style="letter-spacing: 0.1pt;">p</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>b<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">j</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n <span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g
<span style="letter-spacing: 0.25pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>k <span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h <span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: 0.1pt;">u</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>u
<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n <span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>diup<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>n<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>h<span style="letter-spacing: 1.15pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>b<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>g<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>i<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">ra</span>sa<span style="letter-spacing: 1.35pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>ng<span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span>u<span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">j</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>w<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>b<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">p</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>da<span style="letter-spacing: 1.25pt;"> </span>pub<span style="letter-spacing: 0.05pt;">li</span>k<span style="letter-spacing: 1.1pt;"> </span>s<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>a<span style="letter-spacing: 1.2pt;"> </span>h<span style="letter-spacing: -0.05pt;">ar</span>us
<span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">e</span>ndo<span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span>o<span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g
p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">r</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>d<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>s<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>on<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>l
u<span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span>uk
<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>kuk<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: 0.1pt;">e</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">r</span>ub<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">h</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">l</span><span style="letter-spacing: 0.2pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: 0.25pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span>a<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">p</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>d<span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span>g <span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span>od<span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>n<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">a</span>r<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">ti</span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>k<span style="letter-spacing: -0.1pt;"> </span><span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">er</span>s<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">n</span><span style="letter-spacing: -0.1pt;">g</span>k<span style="letter-spacing: 0.05pt;">i</span>r<span style="letter-spacing: -0.15pt;"> </span>d<span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span><span style="letter-spacing: 0.15pt;">l</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>m<span style="letter-spacing: -0.05pt;"> </span>p<span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span><span style="letter-spacing: 0.1pt;">r</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>bu<span style="letter-spacing: 0.05pt;">t</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>k<span style="letter-spacing: 0.1pt;">o</span>nsu<span style="letter-spacing: 0.05pt;">m</span><span style="letter-spacing: -0.05pt;">e</span>n.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 3.45pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 3.45pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;">Di
Makassar, saat ini terdapat sedikitnya 83 gerai minimarket dan akan bertambah
20 gerai baru yang telah mengantongi izin Pemerintah Kota Makassar, Belum lagi
gerai-gerai minimarket lokal yang juga banyak bermunculan. Minimarket ini
tersebar di seluruh wilayah kota, saling bersaing satu sama lain, bahkan saling
berhadap-hadapan. Sementara kios tradisional terus berupaya bertahan ditengah
persaingan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; margin-left: 0cm; margin-right: 3.45pt; margin-top: 0cm; mso-layout-grid-align: none; mso-pagination: none; text-align: justify; text-autospace: none; text-indent: 28.3pt;">
<span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 12pt; line-height: 200%;"></span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-3354344472131582862012-01-14T19:15:00.000+08:002012-01-14T19:15:05.798+08:00Shawsank Redemption<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxPOphBOZNgorOwyvHYr-LEvEattA2bm-HTWESHWXwLJ3grXk5YNYwzUvfyXT3VwjdqynETdHuH6Jx1oCT85L51AYC5KkQMuk2osSyzyYXn-W5RGMS2Gca_Hqab1WnF70puG5tq015CGQ/s1600/Tim-Robbins-as-Andy-Dufresne-and-Morgan-Freeman-as-Ellis-Boyd-Red-Redding-listaldotcom.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxPOphBOZNgorOwyvHYr-LEvEattA2bm-HTWESHWXwLJ3grXk5YNYwzUvfyXT3VwjdqynETdHuH6Jx1oCT85L51AYC5KkQMuk2osSyzyYXn-W5RGMS2Gca_Hqab1WnF70puG5tq015CGQ/s200/Tim-Robbins-as-Andy-Dufresne-and-Morgan-Freeman-as-Ellis-Boyd-Red-Redding-listaldotcom.jpg" width="200" /></a>In 1947, banker Andrew "Andy" Dufresne (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Tim_Robbins" title="Tim Robbins">Tim Robbin</a>) is convicted of murdering his wife and her lover, based on <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Circumstantial_evidence" title="Circumstantial evidence">circumstantial evidence</a>. He is sentenced to two consecutive life sentences at Shawshank State Penitentiary in Maine, run by Warden Samuel Norton (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Bob_Gunton" title="Bob Gunton">Bob Gunton</a>). During the first night the chief guard, Byron Hadley (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Clancy_Brown" title="Clancy Brown">Clancy Brown</a>), savagely beats a newly arrived inmate who later dies in the infirmary. Andy befriends Ellis Boyd "Red" Redding (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Morgan_Freeman" title="Morgan Freeman">Morgan Freeman</a>), an inmate serving a life sentence whose <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Parole" title="Parole">parole</a>application was recently rejected. Red is known for obtaining <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Contraband" title="Contraband">contraband</a> and is able to procure a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Geologist%27s_hammer" title="Geologist's hammer">rock hammer</a>
for Andy, allowing him to create small stone chess pieces. Red jokes
that Andy might use it to break out until he sees how small the hammer
is. Andy later obtains a large poster of <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Rita_Hayworth" title="Rita Hayworth">Rita Hayworth</a> from Red, followed in later years by <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Marilyn_Monroe" title="Marilyn Monroe">Marilyn Monroe</a> and <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Raquel_Welch" title="Raquel Welch">Raquel Welch</a>.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
During the first two years of his incarceration, Andy works in the
prison laundry. He attracts attention from "the Sisters", a group of
prisoners who sexually assault other prisoners, and their leader Bogs (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Mark_Rolston" title="Mark Rolston">Mark Rolston</a>). Though he persistently resists, Andy is beaten and raped on a regular basis.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Later, Andy overhears Hadley complain about having to pay taxes on a
forthcoming inheritance and, after explaining a legal loophole to him,
is reassigned to assist the prison librarian, elderly inmate Brooks
Hatlen (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/James_Whitmore" title="James Whitmore">James Whitmore</a>),
a pretext to allow him to work on financial requests full time. His
financial advice is soon sought by other guards at Shawshank and by
visiting guards from nearby prisons. Hadley delivers a crippling beating
to Bogs, after his gang's brutal assault puts Andy in the infirmary.
Andy is left alone by the gang from then on.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Using his goodwill with Norton, Andy helps to expand the prison
library by writing weekly letters to the state government for funds.
When one donation to the library provides him with a recording of <i><a href="http://en.wikipedia.org/wiki/The_Marriage_of_Figaro" title="The Marriage of Figaro">The Marriage of Figaro</a></i>, he plays <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Sull%27aria...che_soave_zeffiretto" title="Sull'aria...che soave zeffiretto">an excerpt</a> over the public address system, well aware he will receive <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Solitary_confinement" title="Solitary confinement">solitary confinement</a>
for doing so. Norton develops a scheme that uses prison labor for
public works, undercutting the cost of skilled labor and receiving <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Political_corruption#Kickbacks" title="Political corruption">kickbacks</a>. He has Andy <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Money_laundering" title="Money laundering">launder</a>
the money under the false identity of "Randall Stevens", in exchange
for allowing him to keep his private cell and continue maintaining the
library. Brooks is freed on parole and moves into a <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Halfway_house" title="Halfway house">halfway house</a>, but unable to adjust to the outside world, he hangs himself and the expanded library is dedicated to him.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
In 1965, Tommy Williams (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Gil_Bellows" title="Gil Bellows">Gil Bellows</a>) is incarcerated on robbery charges. He joins Andy and Red's circle of friends, and Andy assists him in getting his <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/General_Educational_Development" title="General Educational Development">GED</a>. When he hears the details of Andy's case, Tommy reveals that an inmate at another prison, Elmo Blatch (<a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Bill_Bolender" title="Bill Bolender">Bill Bolender</a>), claimed to have committed a nearly identical murder, suggesting Andy's innocence.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Fearing Andy might tell of his corruption if released, Norton refuses
to cooperate. After they argue, he throws Andy into solitary
confinement for two months. Norton has Hadley kill Tommy, making it look
like a failed escape attempt.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Andy returns to his regular cell block and tells Red of his dream of living in <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Zihuatanejo" title="Zihuatanejo">Zihuatanejo</a>,
a Mexican Pacific coastal town, and setting up a hotel with boat rides
for his customers. While Red shrugs it off as unrealistic, Andy
instructs him, should he ever be freed, to visit a specific hayfield
near <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Buxton,_Maine" title="Buxton, Maine">Buxton</a> to retrieve a package.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
The next day at <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Roll_call" title="Roll call">roll call</a>,
Andy's cell is empty. When Norton, angry at Andy's disappearance,
throws one of Andy's rocks at the poster of Raquel Welch, the rock tears
through the poster, revealing a tunnel that Andy dug with the rock
hammer over the last two decades. The night before, Andy switched
Norton's ledger with his prison-issue Bible, took the ledger, his chess
set, and one of Norton's suits and escaped through the tunnel and a
narrow sewage drain during a thunderstorm.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
After escaping, Andy poses as Randall Stevens to withdraw most of the
corruption money from several banks, then sends evidence of Norton's
corruption and murder of Tommy to a local newspaper. The police arrive
at the prison and Hadley is arrested, but Norton commits suicide to
evade arrest.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Red receives parole after serving 40 years and is allocated the
apartment where Brooks committed suicide, and works at the same grocery
store. Just like Brooks, Red begins to fear the outside world.
Remembering Andy's advice, he visits Buxton and finds a cache of money
as well as a note left by Andy, telling him to get to Zihuatanejo. Red
violates his parole and travels to <a href="http://en.wikipedia.org/wiki/Fort_Hancock,_Texas" title="Fort Hancock, Texas">Fort Hancock, Texas</a> to skip the border to Mexico. The two are happily reunited on the beach to begin a new life.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-75670243355841900592012-01-14T18:56:00.001+08:002012-01-14T19:02:29.084+08:00Penting, Milikilah e-KTP.<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-qK3MiLheNvbCnnLaS7pG3ctJBEZ2vglMSwF9lfgm2-usPK2GgrDUHKLJ4vN4UErEdNg1TmDLOPMOQCucUtJemLDVIpc5SxL4ZC-WsOn5KCiCujMrNNUEjQUxSrabPzsdzUNmzmEAbrg/s1600/ktpp.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="165" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-qK3MiLheNvbCnnLaS7pG3ctJBEZ2vglMSwF9lfgm2-usPK2GgrDUHKLJ4vN4UErEdNg1TmDLOPMOQCucUtJemLDVIpc5SxL4ZC-WsOn5KCiCujMrNNUEjQUxSrabPzsdzUNmzmEAbrg/s200/ktpp.gif" width="200" /></a>Sudahkan anda
membuat e-KTP? Atau mungkin anda belum
menerima undangan untuk membuat e-KTP di kantor kecamatan masing-masing? Segeralah daftarkan diri anda untuk memiliki Kartu Tanda Penduduk generasi terbaru
yang berlaku secara nasional, jadi anda tidak perlu membuat KTP lokal untuk
memperoleh perizinan di suatu daerah. Contoh manfaat e-KTP ini salah satunya
adalah anda bisa membuka rekening bank di sebuah daerah tanpa harus menjadi penduduk
daerah tersebut.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Proses
pembuatannya kurang lebih sama dengan generasi sebelumnya namun lebih banyak
menggunakan komputerisasi dalam proses perekaman datanya. Data yang diambil adalah
sidik jari, rekaman retina mata, foto wajah dan tanda tangan. Data-data itu
kemudian disimpan ke dalam database nasional. Maka kelak jika program e-KTP telah
selesai, tidak akan ada lagi seseorang di Negara ini yang memiliki lebih dari
satu Kartu Tanda Penduduk.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Pemerintah menargetkan
program e-KTP ini selesai sesegera mungkin, maka jangan heran jika belakangan
ini seluruh kantor kecamatan penuh sesak dengan antrian masyarakat yang ingin
membuat e-KTP. Antrian ini pulalah yang membuatku berterima kasih pada
pemerintah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Antrian panjang,
seperti hari itu, bersama sekitar 300 kepala keluarga dari kelurahan yang sama
denganku. Ada yang datang sejak subuh, tidak sedikit yang mengeluh mengenai
terbuangnya waktu untuk mengantri, mengeluh mengenai pelayanan yang lambat dan
tidak professional, mengeluh mengenai cuaca yang selalu berubah-ubah. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Ingatlah kawan
salah satu tipikal orang Indonesia, memulai percakapan dengan sebuah keluhan. Biasanya
orang yang tidak saling mengenal akan memulai perbincangan dengan mengeluh,
seperti seorang bapak di sebelahku, “Musim hujan tapi kalo ada matahari, panas
sekali rasanya”, katanya kepada bapak lainnya. “Ededeh, gara-gara antri begini, ndak adami yang antar
anakku ke sekolah”, seorang ibu dongkol. “Lamanya pelayanannya ini deh”,
seorang pemuda menggerutu. Tapi setelah itu, semuanya mulai akrab saling
berbagi cerita. Kawan, selain berbagi rokok, bercerita tentang sepakbola,
politik dan humor, mengeluh juga terbukti ampuh untuk memulai suatu
perbincangan. Antrian panjang, ini akan memakan waktu yang lama tapi aku sangat
bersyukur. Walaupun sangat jarang, kali ini aku harus berterima kasih pada
pemerintah.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Dari sekitar 700
orang yang berkumpul di halaman kantor kecamatan, aku hanya mengenal sekitar
10% diantaranya padahal semua adalah tetanggaku, satu kelurahan denganku. Karena
itulah aku berterima kasih pada pemerintah yang telah mengumpulkan kami dari segalama macam latar belakang yang berbeda-beda di
sebuah pagi yang cerah walau musim sedang tidak bersahabat. Jika ini di <i>kampong</i>,
pasti semua orang sudah saling mengenal dan antrian semacam ini akan menjadi
kegiatan yang paling menyenangkan. Dengan segala kesibukan kota, antrian semacam
ini menjadi kegiatan untuk mulai mengenal para tetangga dan membuatnya menjadi
menyenangkan. <b>Penting, milikilah e-KTP</b> dan nikmati proses pembuatannya.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;">
Entah karena
pelayanannya yang memang lambat atau jumlah warga yang terlalu banyak, aku baru
selesai pada pukul 13.30 setelah 6 jam mengantri dan saling mengenal satu sama
lain. Aku pulang setelah meningkatkan jumlah kenalan di antara para tetanggaku
itu menjadi sekitar 20%. Jika ada lagi antrian seperti ini yang dibuat
pemerintah, dengan senang hati akan kuhadiri. Dengan saling mengenal, semoga
hidup kita yang singkat ini menjadi lebih bermakna. Seperti kata Ralph Waldo
Emerson, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">“Its not the length of life, but
depth of life</i>”.</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-15548142037463222152012-01-11T10:14:00.002+08:002012-01-11T10:14:36.226+08:00Putudanngi Tudammu, Puonroi Onrommu<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxvBAh-Jb84gvbF2b07Ij8XqEG67yQ75kPsfolvwXg-OWiOXY8B4km2NyR9tDM47twEFAe6Eq_XZT_w0Q2N_zjQRV540yTPFra1a9YYb1JtVzsCz-tj1u3szvHDUeyAaT3XiMNds3qsMg/s1600/baby_looking_in_a_mirror_by_kleinerschnuff.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="150" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxvBAh-Jb84gvbF2b07Ij8XqEG67yQ75kPsfolvwXg-OWiOXY8B4km2NyR9tDM47twEFAe6Eq_XZT_w0Q2N_zjQRV540yTPFra1a9YYb1JtVzsCz-tj1u3szvHDUeyAaT3XiMNds3qsMg/s200/baby_looking_in_a_mirror_by_kleinerschnuff.jpg" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Berkaca dengan
cermin cekung akan membuat bayangan anda menjadi maya, tegak, diperbesar. Cermin inilah,
yang walaupun sangat sulit, tapi akan lebih mudah mengakui ketimbang
membantahnya, seringkali digunakan oleh orang Bugis. Dengan berkaca pada cermin
cekung, bayangan dirinya akan menjadi tidak nyata dan mengalami pembesaran. Oleh
karena itulah, maaf, orang Bugis cenderung suka pamer kekayaan, jabatan, gelar
kebangsawanan maupun akademik dan lain sebagainya. Ini sepertinya melenceng
dari kaidah-kaidah ideal orang Bugis pada masa lalu yang tercatat dalam lontara’. </div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Makkadai</i> <i style="mso-bidi-font-style: normal;">To Maccae ri luwu’, “Aruwai sabbinna lempu’e, Napariwawoi riwawoe,
napariyawai riyawae, napariataui atauwe, naparilalengngi rilalengge, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>napariabeoi abeoe, naparisaliwenggi
risaliwengnge, naparimunriwi rimunrie, naparioloi riolo” (dari lontara’ haji
andi ninong). </i>Ada delapan ciri-ciri kejujuran, di ataskan yang di atas, di
bawahkan yang di bawah, di kanankan yang di kanan, di kirikan yang di kiri, di
dalamkan yang di dalam, di luarkan yang di luar, di belakangkan yang di
belakang dan di depankan yang di depan. Intinya adalah tempatkan sesuatu pada
tempatnya. Namun kenyataan yang ada saat ini sangat jauh dari nilai ideal orang
Bugis itu. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Lihatlah
ketidaksenangan seorang bangsawan Bugis ketika anda memanggilnya tidak disertai
dengan gelar bangsawan yang tepat, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Puang</i>,
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bau’</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Datu</i> misalnya walaupun tidak menjadi masalah karena pada umumnya
orang Bugis sangat paham dengan penghormatan ini, selain juga para bangsawan
sendiri sudah mulai meninggalkan kebiasaan-kebiasaan itu seiring dengan
modernisasi masyarakat. Tapi lihat pula contoh lainnya dimana orang-orang
berlomba naik haji demi apresiasi lingkungan, bukan karena iman sebab setelah
haji pun banyak sekali diantara mereka yang bermasalah dengan moral.</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Perhatikan pesta
perkawinan orang-orang Bugis, <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sebagian
besar sumber daya yang dimiliki keluarga akan dicurahkan untuk membiayai
perkawinan. Menarik jika kita menyaksikan pengumuman jumlah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">doi balanca</i> yang jumlahnya bisa mencapai
ratusan juta rupiah, dibacakan dengan pengeras suara didepan ratusan tamu
undangan dalam suatu tahapan prosesi pernikahan yang disebut <i style="mso-bidi-font-style: normal;">mappenre’ doi balance.</i> Ironis sebab
sering terjadi, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">doi menre’</i> yang
diumumkan sebesar seratus juta rupiah, tetapi beredar kabar bahwa sebenarnya
yang disepakati pada saat pelamaran hanya lima puluh juta. Untuk apa semua itu
selain mendambakan pujian dari masyarakat.</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Para tamu
undangan juga tak mau kalah, kalung emas sebesar rantai sepeda tampak indah
berkilau menghiasi leher sampai belahan dada. Belahan dada? Iya, sedikit
belahan dada akan terlihat karena baju kebaya bugisnya sengaja didesain
demikian, padahal ada <i style="mso-bidi-font-style: normal;">cipo’cipo </i>dikepalanya,
menandakan gelarnya sudah Hajja. Bahkan, ada juga tali kutang dari emas. </div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Di beberapa kampong,
akan mudah kita jumpai antenna parabola, hampir semua rumah memiliki antenna parabola
padahal beberapa rumah diantaranya belum memiliki sarana mandi, cuci &
kakus yang layak. Apa boleh buat, tetangga punya parabola, kita juga harus
punya jika ingin memiliki kebanggaan bermasyarakat.</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Di beberapa ruang
tamu rumah-rumah orang Bugis, akan dipajang sebuah lemari kayu dengan pintu
kaca agar orang-orang bisa melihat ke dalamnya, diletakkanlah piring-piring dan
gelas-gelas baru, serta perabot-perabot rumah tangga baru yang seharusnya
diletakkan di dapur. Rumah-rumah pun mengalami ketidakpantasan, ruang tamu
biasanya sangat bagus dan mewah, sementara ruang lainnya penuh penderitaan.</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="color: black;">
</span><div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: 150%; text-align: justify;">
Berat memang
untuk mengakuinya, tapi lebih berat lagi membantahnya. Dalam kehidupan
sehari-hari, inilah yang dikenal sebagai, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Pojiale.
</i>Namun tak perlu terlalu khawatir, pengakuan diri memang merupakan kebutuhan
manusia walaupun dalam konteks orang Bugis, <i style="mso-bidi-font-style: normal;">self
esteem</i> terlihat seperti terlalu dipaksakan. Mungkin lebih bijak jika kita bercermin
pada cermin yang datar-datar saja dan Kembali menengok nasehat orang tua kita
orang Bugis, “<i style="mso-bidi-font-style: normal;">potudanngi tudammu, puonroi
onrommu</i>”, duduki kedudukanmu, tempati tempatmu.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-70191383629339089212011-12-25T13:55:00.002+08:002012-01-14T19:44:59.300+08:00Pesan Sang Ibu<div style="text-align: justify;">
<div>
</div>
</div>
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-WguL68HB7VQ/Tva-7RlDWVI/AAAAAAAAAM8/mD30ow18_5c/s1600/lawan.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/-WguL68HB7VQ/Tva-7RlDWVI/AAAAAAAAAM8/mD30ow18_5c/s200/lawan.jpg" width="195" /></a><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"> </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;">5
tahun sudah ketika pertama kali kami diperdengarkan pada sebuah pesan,
pesan yang disampaikan dengan backsound sebuah lagu, lagu yang semua
Mahasiswa Indonesia pasti pernah mendengarnya. Sebuah lagu yang wajib
dinyanyikan oleh Mahasiswa dan yakinlah, pesan dalam lagu ini akan
membuat semua yang menyanyikan dan mendengarnya, Merinding...</span></span><br />
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<br />
<span style="font-size: small;"> </span><br />
<br />
<br />
<span style="font-size: small;">Pesan Sang Ibu</span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<i><span style="font-size: x-small;"><br /></span></i></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i>Tatkala aku menyarungkan pedang<br />dan bersimpuh di atas pangkuanmu<br />tertumpah rasa kerinduanku pada sang ibu<br />tangannya yg halus mulus membelai kepalaku<br />bergetar seluruh jiwa ragaku<br />musnahlah seluruh api semangat juangku<br />namun sang ibu berkata…</i></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br />“anakku sayang apabila kakimu sudah melangkah di tengah padang<br />tancapkanlah kakimu dalam-dalam<br />dan tetaplah terus bergumam<br />sebab gumam adalah mantera dari dewa-dewa<br />gumam mengandung ribuan makna <br />apabila gumam sudah menyatu dengan jiwa raga<br />maka gumam akan berubah menjadi teriakan-teriakan <br />yang nantinya akan berubah menjadi gelombang salju yang besar<br />yang nantinya akan mampu merobohkan istana yg penuh kepalsuan <br />gedung-gedung yg dihuni kaum munafik"</i></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br />"tatanan negeri ini sudah hancur anakku<br />dihancurkan oleh penguasa sang negeri ini<br />mereka hanya bisa bersolek di depan kaca<br />tapi membiarkan punggungnya penuh noda<br />dan penuh lendir hitam yang baunya kemana-mana<br />mereka selalu menyemprot kemaluannya dengan parfum luar negeri<br />diluar berbau wangi didalam penuh dengan bakteri<br />dan hebatnya penguasa sang negeri ini<br />pandai bermain akrobat<br />tubuhnya mampu dilipat-lipat yg akhirnya pantat <br />& kemaluannya sendiri mampu dijilat"</i></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><i><br />"anakku.. apabila pedang sudah kau cabut janganlah surut..<br />janganlah bicara soal menang dan kalah<br />sebab menang dan kalah hanyalah mimpi-mimpi<br />mimpi-mimpi muncul dari sebuah keinginnan<br />keinginan hanyalah sebuah kayalan yg hanya akan melahirkan harta <br />& kekuasaan harta dan kekuasaan hanyalah balon-balon sabun yg terbang di udara<br />anakku asahlah pedangmu ajaklah mereka bertarung di tengah padang<br />lalu tusukan pedangmu ditengah-tengah selangkangan mereka<br />biarkan darah tertumpah di negeri ini<br />satukan gumam-mu menjadi revolusi…"</i></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;">(<a href="http://www.4shared.com/mp3/cD_AmkcF/Darah_Juang_Pesan_sang_Ibu_Mp3.htm" target="_blank">Klik Untuk Men-Download Lagu Darah Juang (Pesan Sang Ibu</a>)</span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: small;">Sebagian
dari kami bahkan sampai menagis mendengar pesan itu, terbayang wajah
Ibu-ibu kami, yang melahirkan dan membesarkan kami, dengan ikhlas
melepaskan kami ke dunia yang penuh dengan kegelisahan, Ke Negeri yang
tatanannya sudah di hancurkan oleh penguasa. </span><span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: small;"> </span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; font-size: small;">Seiring
dengan berakhirnya "Pesan Sang Ibu", hari itu kami berjanji, Apabila
pedang sudah tercabut, tak akan pernah kami surut. Kami akan terus
mengasah pedang dan menusukkannya ke tengah-tengah selangkangan para
Penguasa </span><span style="font-size: small;">yang hanya bisa bersolek di depan kaca tapi membiarkan punggungnya penuh noda dan penuh lendir hitam yang baunya kemana-mana...</span></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<span style="font-size: small;"><i>Di sini negeri kami</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>tempat padi terhampar luas</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>samuderanya kaya raya</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>tanah kami subur, Tuhan.</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i><br />Di negeri permai ini</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>berjuta rakyat bersimbah luka</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>anak kurus tak sekolah</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>pemuda desa tak kerja</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i><br />Mereka dirampas haknya</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>tergusur dan lapar</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i><br />Bunda, relakan darah juang kami</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>tuk membebaskan rakyat</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i><br />padamu kami berjanji</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>padamu kami berbakti</i></span><br />
<span style="font-size: small;"> </span><span style="font-size: small;"><i>tuk membebaskan rakyat</i></span><br />
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: verdana;"> </span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: xx-small;"><span style="font-family: verdana;"> </span></span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-60599383049919493712011-11-04T08:45:00.002+08:002012-01-11T10:41:56.966+08:00Narekko de’ siri’mu, inrekko.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4tv-C2vxhzrVZlvNTsnzL7a2qOVWlVPsv0dyej9qxFfan65MSXC9DzAl0l9q9pNsYKW-lKfm2f7loCVjVpjyXrtdfVS3fNtlkZxgI7GTK2D-iTUxrGhsZImcYfAokUVwBUfPKZzjwYXc/s1600/harga-diri.gif" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg4tv-C2vxhzrVZlvNTsnzL7a2qOVWlVPsv0dyej9qxFfan65MSXC9DzAl0l9q9pNsYKW-lKfm2f7loCVjVpjyXrtdfVS3fNtlkZxgI7GTK2D-iTUxrGhsZImcYfAokUVwBUfPKZzjwYXc/s200/harga-diri.gif" width="200" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><i>Taro-taroi alemu siri’, Narekko de’ siri’mu, inrekko.</i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Lengkapilah dirimu dengan harga diri, <b>jika tak ada harga dirimu, pinjamlah!</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Nasehat berbahasa bugis ini sepertinya harus dicamkan baik-baik oleh para remaja Indonesia. </span>Data
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2010
menunjukkan, 51 persen remaja di Jabodetabek telah melakukan seks pra
nikah. Di beberapa wilayah lain di Indonesia, seks pra nikah juga
dilakukan sebagian remaja. Misalnya saja di Surabaya tercatat 54 persen,
di Bandung 47 persen, dan 52 persen di Medan, rata-rata setengah dari
jumlah remaja remaja terjerumus kedalam masalah ini. Bayangkan
berapa jumlah anak-anak Indonesia yang kehilangan harga diri, jumlah
remaja (15-19 tahun) di Indonesia mencapai 43 juta jiwa, tinggal
dikalikan saja dengan persentasenya.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Kenyataan miris ini
harus segera diatasi, mengingat pada tahun 2006 BKKBN pernah merilis
hasil survei di kota-kota besar mulai Jabotabek, Medan, Jakarta,
Bandung, Surabaya, dan Makassar, masih berkisar 45 persen remaja yang
mengaku melakukan hubungan seks sebelum nikah. Percepatan peningkatan
jumlah seks bebas di kalangan remaja yang mencapai 5 persen dalam lima
tahun ini harus segera dihentikan jika kita tidak ingin mencapai angka
100 persen beberapa tahun yang akan datang.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ada beberapa faktor
yang mendorong para remaja ini melakukan seks di luar nikah, diantaranya
pengaruh pergaulan bebas, faktor lingkungan dan keluarga yang mendukung
prilaku tersebut, serta pengaruh perkembangan teknologi media massa,
untuk diketahui, ada sekitar 4.000.000 situs porno yang bisa diakses
dengan mudah di Indonesia. Kemajuan teknologi pula yang belakangan
menyediakan tontonan pornografi gratis di ponsel-ponsel remaja kita,
celakanya, tontonan itu ikut dipraktekkan dan akhirnya memunculkan
kasus-kasus video porno anak sekolah, ada yang bersetting lokasi di
dalam kelas, di taman sekolah, di kamar kos, hingga di balik sekat-sekat
bilik warnet.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Hasil penelitian <i>Synovate Research</i> lebih rinci lagi, <span class="fullpost">44%
responden mengaku mereka sudah pernah punya pengalaman seks di usia 16
sampai 18 tahun. Sementara 16% lainnya mengaku pengalaman seks itu sudah
mereka dapat antara usia 13 sampai 15 tahun. Selain itu, rumah menjadi
tempat paling favorit (40%) untuk melakukan hubungan seks. Sisanya,
mereka memilih hubungan seks di kos (26%) dan hotel (26%). Uniknya, para
responden ini sadar bahwa seharusnya mereka menunda hubungan seks
sampai menikah (68%) dan mengerti bahwa hubungan seks pra nikah itu
tidak sesuai dengan nilai dan agama mereka (80%). Namun ironis karena
ketika mereka ditanya tentang bagaimana perasaan mereka setelah
kehilangan keperawanan atau keperjakaannya, hanya 47 persen yang mengaku
takut hamil, berdosa atau ketahuan orang tua, ini pertanda bahwa moral,
akhlak dan akidah sebagian remaja sudah merosot ke titik nadir.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost"><b>Yang perlu kita lakukan?</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Masalah
ini wajib diberi perhatian, jangan sampai dibiarkan terus-menerus
mengikuti perkembangan zaman dengan alasan globalisasi, kita adalah
Indonesia, sebuah bangsa dengan kultur yang beradab, sebuah negara yang
dilandasi nilai-nilai kesusilaan dan keberagaaman, jangan sampai Tuhan
menurunkan murkanya pada kita. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Peran
orang tua dalam memberikan pendidikan seks kepada anak-anaknya sejak
dini samgat penting. Laki-laki sejak lahir sudah dilengkapi dengan ‘<i>penis</i>’, sama halnya perempuan dan ‘<i>vagina</i>’.
Yang perlu dilakukan para orang tua cukup sederhana, siapkan jawaban
pada anak-anak kita sedini mungkin jika suatu saat mereka bertanya
mengapa penisnya berdiri ketika melihat keindahan perempuan, atau
mengapa ada getaran-getaran nafsu yang mereka rasakan ketika melihat
lawan jenisnya. Orang tua harus terbuka, agar anak-anak tak bertanya
lebih-lebih mencoba sembarangan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span class="fullpost">Tak
perlu ke Yunani jika ingin beretika, Tak perlu belajar jauh-jauh
tentang pemecahan masalah ini, kita hanya harus kembali ke nilai-nilai
yang dikandung budaya kita, anak-anak dan remaja sebaiknya kembali
diakrabkan dengan budaya bugis, yakni <i>‘siri’ </i>(harga diri)’,
suatu keadaan dimana harga diri dan martabat dijunjung tinggi, baik diri
sendiri maupun keluarga. Ceritakan pada mereka kisah tentang
la’Pabbelle’ </span><i>putra Arung Matoa</i> Wajo X <i>La</i>
Pakoko Topabbele’ yang memperkosa wanita di kampung Totinco kemudian
dijatuhi hukuman mati oleh ayahnya sendiri agar mereka paham akan
pentingnya harga diri. <span class="fullpost">Dengan <i>siri’</i>
anak-anak kita akan tahu bahwa seseorang yang tidak mempunyai malu atau
harga diri bagaikan seonggok bangkai yang berjalan, seperti kata pepatah
bugis<i>, ‘’siri’e mi to riaseng tau”</i>, hanya karena harga dirilah, kita dinamakan manusia.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Dimuat di Kendari News, Portal Informasi Sultra Untuk Dunia.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-21814052714481184722011-10-02T22:01:00.002+08:002012-01-14T19:42:35.791+08:00Eduard Fonataba, Bupati di Papua yang Dapat Tiga Penghargaan Muri<br />
<center style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img height="120" src="http://www.jpnn.com/picture/watermark/20100831_020215/x020215_576346_Boks_F_BUPATI_SARMI.jpg.pagespeed.ic.0JI1VADLws.jpg" width="200" /></center><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<br />
<br />
<br />
<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 480px;"><tbody>
<tr><td align="left" height="15" valign="top" width="470"><br /></td><td align="left" rowspan="3" valign="top" width="15"><br /></td></tr>
<tr><td align="left" valign="top" width="470"><div class="detailpage" style="text-align: justify;">
<div style="text-align: justify;">
Tiga penghargaan sekaligus dari Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia) diperoleh Bupati Sarmi, Papua, Eduard Fonataba. Pertimbangan pertama Muri, Fonataba dianggap membangun rumah paling banyak untuk rakyat. Kedua, dia membeli truk paling banyak untuk rakyat. Ketiga, dia melakukan kunjungan kerja paling sedikit ke luar daerah.<br />
<br />
KETIKA diberi ucapan selamat atas penghargaan yang diterima Sabtu lalu (28/8), Fonataba berekspresi biasa-biasa saja. Dia tak menganggap istimewa penghargaan tersebut. "Sebab, yang saya lakukan adalah kewajiban seorang pemimpin daerah," kata pria kelahiran 6 Oktober 1951 tersebut.<br />
<br />
"Untuk menjalankan amanat rakyat itu, waktunya terbatas. Saya sadar, tidak semua orang mendapatkan kesempatan menjadi pemimpin. Karena itu, waktu yang ada saya gunakan untuk berbuat yang terbaik bagi rakyat," tuturnya.<br />
<br />
Fonataba mulai memimpin Kabupaten Sarmi pada 2005. Nama Sarmi diambil dari huruf depan suku-suku di sana, yakni Sobe, Airmati, Rumbuway, Manirem, dan Isirawa. Sarmi adalah kabupaten baru di Papua, hasil pemekaran Kabupaten Jayapura pada 2003. Mulai 2003-2005, Fonataba menjadi penjabat bupati. Baru pada 2005, dia secara resmi menjadi bupati.<br />
<br />
Jadi, bapak empat anak tersebut adalah bupati pertama di kabupaten tersebut. Awal-awal menjadi kabupaten baru, kondisi Sarmi masih sangat memprihatinkan. Dari Kota Jayapura menuju Sarmi, saat itu belum ada jalan darat. Jadi, kalau hendak pergi ke Sarmi, seseorang harus menggunakan pesawat udara atau kapal laut.<br />
<br />
Namun, kini Sarmi sudah berkembang. Perjalanan dari Kota Jayapura menuju Sarmi sudah bisa ditempuh lewat jalur darat. Waktu tempuhnya 6-7 jam. Fonataba menceritakan pengalamannya ketika dipercaya sebagai penjabat bupati Sarmi pada 2003. Kala itu, 330 di antara 365 hari dalam satu tahun selalu dia habiskan di tempat tugas.<br />
<br />
"Sebagai daerah baru, kalau pemimpin tidak ada di tempat, sangat sulit membangun kepercayaan rakyat. Dengan selalu berada di tempat, bila ada masalah, pemimpin bisa langsung memecahkannya," kata lulusan magister manajemen Universitas Hasanuddin pada 2002 itu.<br />
<br />
Ketika ditanya soal gagasan pembangunan rumah untuk rakyat tersebut, Fonataba menjelaskan bahwa ide tersebut sebenarnya datang dari istrinya, Amelia Waromi. "Dia (sang istri) selalu setia mendampingi saya berkeliling dari satu desa ke desa lain," papar dia.<br />
<br />
Suatu ketika, Fonataba bersama istrinya melewati Kali Waskei di Kampung Bagaserwar. Saat itu malam, sekitar pukul 19.30 waktu setempat. "Kami melihat warga kampung itu pulang dari kebun yang jaraknya sekitar 7 kilometer dengan berjalan kaki," paparnya. Ketika itulah istri Fonataba mengusulkan pembangunan rumah di dekat kebun warga tersebut. "Sejak saat itu, mulai 2006 dianggarkan pembangunan rumah rakyat bertipe 36 sebanyak seratus unit," papar dia.<br />
<br />
Sebanyak 50 rumah dibangun di Kampung Bagarserwar dan 50 unit lagi didirikan di Kampung Kasukue. Rumah-rumah tersebut dibangun di atas tanah adat masyarakat setempat. Yang menentukan lokasi pembangunan rumah itu adalah ondoafi (tokoh adat) dan kepala kampung. Dengan begitu, diharapkan tidak ada masalah di kemudian hari.<br />
<br />
Diceritakan, setiap rumah itu diberi dua tempat tidur, lampu solar cell, dan sumur. "Setelah rumah jadi, kami melihat anak-anak belajar di rumah masing-masing di bawah cahaya lampu dari solar cell tersebut. Sungguh kami terharu saat itu. Sebab, di tengah hutan yang sebelumnya gelap, kini mereka mulai merasakan sedikit kemajuan," tutur penerima penghargaan Satyalancana Pembangunan pada 2009 tersebut.<br />
<br />
Dari situlah, pada 2007 dianggarkan lagi pembangunan 600 lebih rumah rakyat. Kemudian, pada 2008 juga dibangun 600 unit lebih rumah itu. Akhirnya, pada 2010 telah dibangun 2.499 rumah rakyat. "Untuk satu kali tahun anggaran, biaya (pembangunan rumah rakyat) sekitar Rp 80 miliar dari dana alokasi umum (DAU). Untuk satu unit rumah, dianggarkan Rp 120 juta. Ada pula yang Rp 140 juta, bergantung tingkat kesulitan daerah. Namun, sekarang transportasi darat sudah lancar sehingga anggaran rata-rata untuk per unit rumah Rp 100 juta," terang alumnus IIP (Institut Ilmu Pemerintahan) pada 1987 tersebut.<br />
<br />
Rumah-rumah itu dibangun di pinggir jalan. Tujuannya, rakyat mudah mengakses alat transportasi untuk memasarkan hasil kebun. Jarak rumah yang satu dengan lainnya 100 meter. Halaman rumah digunakan untuk menanam bunga. Tanah di samping kanan atau kiri rumah dimanfaatkan untuk menanam ubi-ubian dan sayuran. Selain itu, lahan di belakang rumah digunakan untuk berkebun.<br />
<br />
Setelah masyarakat mempunyai rumah dan kebun yang sudah menghasilkan, harus ada alat transportasi untuk memasarkan hasil kebun tersebut. Karena itu, harus ada truk. "Kami mulai mengadakan program bantuan truk ke kampung-kampung pada 2007. Kemudian, menyusul pengadaan truk pada 2008, 2009, dan 2010. Karena itu, sekarang telah ada 48 truk," jelas dia.<br />
<br />
Pada dua tahun pertama, pemda masih memberikan bantuan untuk perawatan truk itu. Namun, pada tahun ketiga, pemerintahan di daerah tersebut sudah berjalan sendiri.Tiga hari truk-truk tersebut digunakan untuk memasarkan hasil kebun ke Kota Sarmi maupun Jayapura. Kemudian, tiga hari sisanya, truk dimanfaatkan untuk mencari uang. Dengan begitu, masyarakat bisa membeli solar, membayar sopir, maupun membiayai perawatan truk. "Memang berat. Tetapi, sekarang sudah ada tiga kampung yang mampu beli truk lagi," ungkap dia.<br />
<br />
Di wilayah Sarmi, awalnya ada 58 kampung. Kemudian, ada pemekaran sehingga menjadi 86 kampung. Yang mendapatkan bantuan truk itu adalah kampung-kampung induk. Soal penghargaan ketiga dari Muri karena termasuk pejabat yang melakukan kunjungan kerja paling sedikit ke daerah, dia menganggapnya biasa saja. Selama lima tahun menjadi bupati, dia mengatakan hanya empat kali melaksanakan kunjungan dinas ke luar daerah. Seluruh tujuan kunjungan itu adalah Jakarta. "Bahkan, dua tahun saya tidak pergi ke Jakarta, yaitu 2008 dan 2010," tegas penerima penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha pada 2010 tersebut.<br />
<br />
Itu tentu sangat berbeda dengan bupati-bupati lain di Papua, yang sangat sering pergi ke Jakarta. Bahkan, di antara mereka, ada bupati yang selalu menghabiskan weekend di Jakarta. Seringnya, para bupati tersebut pergi ke Jakarta dengan alasan melobi pemerintah pusat.<br />
<br />
Mengapa tidak melobi pemerintah pusat seperti bupati lain? Dengan tegas, Fonataba menyatakan, sekarang lobi tidak diperlukan lagi. Sebab, aturan sudah jelas. "DAU dan DAK (dana alokasi khusus) sudah jelas. Jadi, tidak ada begitu-begitu lagi. Dulu, boleh begitu. Tapi, sekarang mereka (pemerintah pusat) melihat hasil kerja kami. Kalau kami kerja baik dan laporan dikirim secara rutin, DAU dan DAK pasti ditetapkan. Jadi, untuk apa sebenarnya ke Jakarta" ucap dia. "Kalau semua bupati datang, lalu dikasih arahan, itu kan hanya bersifat seremonial. Lebih baik melihat kesulitan rakyat," imbuh dia.<br />
<br />
Tiga penghargaan dari Muri tersebut dia persembahkan kepada semua masyarakat Sarmi.</div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-63657093518905444132011-09-12T07:37:00.001+08:002011-09-12T07:41:47.707+08:00Pembuatan Keputusan<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSPD197eCH6x-u5KSpTCm_vMAU2CEgfmRzgI_oYF64o3yK-llYADwf4lTbkyrLleJ1fPiixMjFa4U20I8UBOVDeZHmFA8CbeyTfMxn4JvOtLPIzrzrcBeHu5GvfsAazYk34VsSX4XGQ8c/s1600/index.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSPD197eCH6x-u5KSpTCm_vMAU2CEgfmRzgI_oYF64o3yK-llYADwf4lTbkyrLleJ1fPiixMjFa4U20I8UBOVDeZHmFA8CbeyTfMxn4JvOtLPIzrzrcBeHu5GvfsAazYk34VsSX4XGQ8c/s1600/index.jpg" /></a></div>
<div id="crosscol-wrapper" style="text-align: justify;">
</div>
<div class="post-outer" style="text-align: justify;">
<div class="post hentry uncustomized-post-template">
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-8425446504489122366">
<span style="font-size: small;">
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini
memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi
perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting
dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan,
manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber
daya-sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakna
setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses peerenacanaan itu
melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan.
Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana
yang disusun.<br />Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan
proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian
suatu masalah tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan
dari pembuatan pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah (
problem solving). Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan
istilah “pembuatan keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang
dapat dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan
keputusan yang mencakup artian keduanya.
</span>
</div>
</div>
</div>
<span style="font-size: small;">
</span>
<br />
<div class="post-outer" style="text-align: justify;">
<div class="post hentry uncustomized-post-template">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1133583501763704252" name="7230836224652612805"></a></span>
<br />
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;">Pengertian Pengambilan Keputusan</span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-7230836224652612805">
<span style="font-size: small;">
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas
utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision
making) diproses oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang
hasilnya keputusan (decision).<br />Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Ahli :<br /><br />G. R. Terry<br />Pengambilan
keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif kelakuan
tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”. <br /><br />Harold Koontz dan Cyril O’Donnel<br />Pengambilan
keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai
sesuatu cara bertindak adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat
dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat
dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat. <br /><br />Theo Haiman<br />Inti
dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan
cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu
cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling
efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan
masalah. <br /><br />Drs. H. Malayu S.P Hasibuan<br />Pengambilan keputusan
adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah
alternative untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan
datang.<br /><br />Chester I. Barnard<br />Keputusan adalah perilaku
organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses
keputusan ini secara relative dan dapat dikatakan bahwa pengertian
tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.
</span>
</div>
<div class="post-footer">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span style="font-size: small;"><span class="post-author vcard"><br />
</span><span class="post-comment-link">
</span><span class="post-backlinks post-comment-link">
</span><span class="post-icons">
</span></span>
<br />
<div class="post-share-buttons goog-inline-block">
</div>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-2">
<span style="font-size: small;"><span class="post-labels">
</span></span>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-3">
<span style="font-size: small;"><span class="post-location">
</span></span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="font-size: small;">
</span>
<br />
<div class="post-outer" style="text-align: justify;">
<div class="post hentry uncustomized-post-template">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1133583501763704252" name="2460418165964445371"></a></span>
<br />
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;">Macam-Macam Keputusan</span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-2460418165964445371">
<span style="font-size: small;">
a. Keputusan Auto Generated<br />Keputusan semacam ini diambil dengan
cepat dan kurang memperthatikan., mepertimbangkan data, informasi,
fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto generated ini kurang
baik, sebab resikonya tinggi. <br /><br />b. Keputusan Induced<br />Keputusan
induced diambil berdasarkan scientific managemen atau managemen ilmiah,
sehingga keputusan itu logisk, ideal, rasional untuk dilaksanakan dan
resikonya relative kecil; cuma proses pengambilan keputusan lebih
lambat.<br /><br /><br />Pengambilan keputusan adalah manajer (pemimpin) baik
secara “individual decision maupun group decision” yang mempunyai
kewenangan untuk memutuskannya. <br />Individual decision, keputusan
“hanya” ditetapkan oleh seorang manajer; sedang para bawahan hanya dapat
berpartisipasi memberikan saran-saran, pendapat-pendapat, dan informasi
saja, tetapi tidak berhak untuk ikut memutuskannya.<br />Kebaikannya:<br />1. keputusan dapat diambil secara cepat<br />2. penanggungjawab keputusan itu jelas<br />3. biaya pengambilan keputusan relative kecil<br />4. kecakapan seorang manajer dapat dimanfaatkan <br /><br />Keburukannya:<br />1. keputusan itu kurang baik, sebab kemampuan decision maker terbatas<br />2. prestise manajer akan berkurang, jika keputusannya ternyata salah<br />3. realisasi keputusan mengalami kesulitan, sebab para bawahan kurang meresapinya<br />4.
pembinaan bawahan kurang diperhatikan, karena mereka tidak diikutkan
dalam menetapkan keputusan, akibatnya kesinambungan pimpinan oganisasi
kurang terjamin<br /><br />Group decision, keputusan itu ditetapkan oleh
para anggota grup, baik atas hasil mufakat dan musyawarah, maupun atas
voting. Dalam proses pengambilan keputusan anggota grup ikut berperan
aktif membicarakan tujuan dari “keputusan, resiko, dan dampak keputusan
serta ikut menetapkan keputusan tersebut”.<br />Kebaikannya:<br />1. keputusan rewlatif lebih baik, logis, ideal, sebab merupakan hasil pemikiran dari beberapa orang<br />2. kecenderungan untuk bertibdak otoriter dapat dihindarkan<br />3. kerjasama relative akan dapat ditingkatkan diantara sesama anggota grup<br />4. resiko dan dampak negative dari keputusan semakin kecil<br />5. pembinaan para annggota grup akan lebih baik<br /><br />Keburukannya:<br />1. pengambilan keputusan relative lama, bahkan sering bertele-tele<br />2. biaya pengambilan keputusan relative lebih banyak<br />3. penanggungjawab keputusan kurang jelas<br />4. minoritas kadang-kadang terpaksa menyetujui keputusan karena kalah suara<br /><br />Group
decision ini hanya dapat ditetapkan dalam organisasi komite dan dalam
pimpinan presidium saja, dimana para anggota mempunyai hak suara yang
sama, misalnya dalam MPR, DPR, dan Koperasi.
</span>
</div>
<div class="post-footer">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<span style="font-size: small;"><span class="post-author vcard"><br />
</span><span class="post-comment-link">
</span><span class="post-backlinks post-comment-link">
</span><span class="post-icons">
</span></span>
<br />
<div class="post-share-buttons goog-inline-block">
</div>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-2">
<span style="font-size: small;"><span class="post-labels">
</span></span>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-3">
<span style="font-size: small;"><span class="post-location">
</span></span>
</div>
</div>
</div>
</div>
<span style="font-size: small;">
</span>
<br />
<div class="post-outer" style="text-align: justify;">
<div class="post hentry uncustomized-post-template">
<span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1133583501763704252" name="9104600314934967483"></a></span>
<br />
<h3 class="post-title entry-title">
<span style="font-size: small;">Basis Pengambilan Keputusan</span>
</h3>
<div class="post-header">
</div>
<div class="post-body entry-content" id="post-body-9104600314934967483">
<span style="font-size: small;">
Basis pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer (decision maker) biasanya didasarkan atas:<br />a. keyakinan<br />b. intuisi<br />c. fakta-fakta<br />d. pengalaman<br />e. kekuasaan<br /><br />Keyakinan;
manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusan (decision
making)-nya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan” (decision)
inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis faktor-faktor
internal dan eksternal serta dampak positif dan negative dari keputusan
tersebut. <br />Intuisi; manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan
atas suara hati (intuisi)-nya, bersifat ilham dan perasaan-perasaan
(good feeling)-nya. Sasaran-sasaran, pengaruih, preferensi, dan
psikologis individu pengambil keputusan memegang peranan penting. Disini
ilmu subjektif sangat vital. Pengambilan keputusan secara intuitif ini
sacara tidak sadar dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu,
latihan-latihan, dan latar belakang. Biasanya ia seorang aktivis,
dinamis, dan senantiasa bertanya tentang situasi-situasi dan ia
menemukan pemecahan atas problem-problem sulit. Pengambilan keputusan
berdasarkan intuisi biasanya mengandalkan naluri, perasaan pribadi,
kemampuan mental, tetapi setiap situasi dihadapinya dengan sikap
realistis dan memutuskannya menurut perasaan saja.<br />Fakta-fakta;
pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data, informasi,
dan fakta-fakta, serta didukung oleh kemampuan imajinasi, pengalaman,
perspektif yang tepat, dan daya pikir untuk mengimplementasikan situasi
dan kondisi masa depan. Dalam hal ini manajer jangan menjadi robot
analisis data informasi, dan fakta yang komplet. Keputusan (decision)
yang ditetapkan berdasarkan fakta-fakta ini relative baik, logis,
rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan serta bisa diterapkan pada
setiap situasi dan kondisi.<br />Pengalaman; manajr dalam pengambilan
keputusannya didasarkan kepada pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak
lain. Pengalaman sangat berharga, memberikan petunjuk-petunjuk dan
memberikan jawaban atas pertanyaan “apa yang harus dilakukan dalam
situasi dan kondisi ini?”<br />Kekuasaan; decision maker dalam pengambilan
keputusan (decision maker) harus berpedoman atas kekuasaan (autority)
yang dimilikinya, supaya keputusan (decision) itu sah dan legal untuk
diberlakukan. Hal ini disebabkan autority merupakan dasar hukum untuk
bertindak dfan berbuat sesuatu.
</span>
</div>
<div class="post-footer">
<div class="post-footer-line post-footer-line-1">
<a href="http://www.blogger.com/goog_1818259151"><span style="font-size: small;"><span class="post-author vcard"><br />
</span><span class="post-comment-link">
</span><span class="post-backlinks post-comment-link">
</span><span class="post-icons">
</span></span></a>
<br />
<div class="post-share-buttons goog-inline-block">
</div>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-2">
<a href="http://www.blogger.com/goog_1818259151"><span style="font-size: small;"><span class="post-labels">
</span></span></a>
</div>
<div class="post-footer-line post-footer-line-3">
<a href="http://www.blogger.com/goog_1818259151"><span style="font-size: small;"><span class="post-location">
</span></span></a>
</div>
</div>
</div>
</div>
<a href="http://www.blogger.com/goog_1818259151"><span style="font-size: small;">
</span></a><span style="font-size: small;"><a href="http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=1133583501763704252" name="285946878458398526"></a></span>
<br />
<h3 class="post-title entry-title" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Tehnik-Tehnik Pengambilan Keputusan</span>
</h3>
<div>
</div>
<div class="post-header" style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">
Manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan tehnik-tehnik :</span><br />
<span style="font-size: small;">1)
operation riset; yaitu dengan menggunakan metode-metode scientific
(yang meliputi tehnik-tehnik matematis) dalam analisis dan pemecahan
suatu masalah tertentu—penerapan tehnik ini adalah usaha inventarisasi.</span><br />
<span style="font-size: small;">2) Linear programming; yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga factor analysis.</span><br />
<span style="font-size: small;">3) Gaming war games; yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.</span><br />
<span style="font-size: small;">4)
Probability; yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan pada
kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah
keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.</span><br />
<span style="font-size: small;">5) Ranking and statistical weighting; yaitu dengan cara : </span><br />
<span style="font-size: small;">(a)
melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan terakhir.
(b) menimbang factor-faktor yang dapat
dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap alternative.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Scientific
management adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan analisis yang
logis, yang mengarah kepada keputusan yang efektif.</span><br />
<span style="font-size: small;">Prosedur pengambilan keputusan berdasarkan scientific management menurut pendapat :</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan</span><br />
<span style="font-size: small;">1.
decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah
(problem) yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya
secara cermat.</span><br />
<span style="font-size: small;">2. mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diputuskan.</span><br />
<span style="font-size: small;">3. mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.</span><br />
<span style="font-size: small;">4. menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.</span><br />
<span style="font-size: small;">5. mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.</span><br />
<span style="font-size: small;">6. memilihj keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.</span><br />
<span style="font-size: small;">7. menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien.</span><br />
<span style="font-size: small;">8. keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">G. R. Terry</span><br />
<span style="font-size: small;"> 1. merumuskan problem yang bersangkutan</span><br />
<span style="font-size: small;"> 2. menganalisis problem tersebut.</span><br />
<span style="font-size: small;"> 3. menetapkan sejumlah alternative.</span><br />
<span style="font-size: small;"> 4. mengevaluasi masing-masing alternative.</span><br />
<span style="font-size: small;"> 5. memilih alternative yang akan menjadio keputusan dan yang akan dilaksanakan.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Peter F. Drucker</span><br />
<span style="font-size: small;">1. menetapkan masalah.</span><br />
<span style="font-size: small;">2. menganalisis masalah. </span><br />
<span style="font-size: small;">3. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.</span><br />
<span style="font-size: small;">4. mengambil keputusan yang tepat.</span><br />
<span style="font-size: small;">5. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Prosedur
pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan cermat, supaya
resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa setiap
keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi tanggung
jawab decision maker.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Aspek-aspek pengambilan keputusan, yaitu :</span><br />
<span style="font-size: small;">1) pribadi dan kepribadian decision maker</span><br />
<span style="font-size: small;">2) sifat masalah yang dihadapi.</span><br />
<span style="font-size: small;">3) Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.</span><br />
<span style="font-size: small;">4) Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.</span><br />
<span style="font-size: small;">5) Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.</span><br />
<br />
<span style="font-size: small;">Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :</span><br />
<span style="font-size: small;">1) harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan,baik yang tangibles maupun intangibles </span><br />
<span style="font-size: small;">2) setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan </span><br />
<span style="font-size: small;">3) suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak </span><br />
<span style="font-size: small;">4) hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik </span><br />
<span style="font-size: small;">5) pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam physical action </span><br />
<span style="font-size: small;">6) pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasi dan fakta yang cukup </span><br />
<span style="font-size: small;">7) membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi</span><br />
<span style="font-size: small;">8) pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas</span><br />
<span style="font-size: small;">9) setiap keputusan harus dilaksanakan</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-89017725505365586142011-08-22T01:35:00.001+08:002012-01-14T19:07:18.550+08:00Korupsi Mempersatukan Indonesia<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU16lxNnkUgvGGbo5HuCQ_3Jv0iTFdGgxLv34htA0EKQs_0sCVFSPbZfjd5mFZ6P0RoStApkuvxvZI8kh-bUjzT8KbIO1JXvFqARr3rVCvzVsXvqUF_rMJ3QgsrDyyBhuKcUdr_jEg5zg/s1600/0ilustrasi_korupsi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgU16lxNnkUgvGGbo5HuCQ_3Jv0iTFdGgxLv34htA0EKQs_0sCVFSPbZfjd5mFZ6P0RoStApkuvxvZI8kh-bUjzT8KbIO1JXvFqARr3rVCvzVsXvqUF_rMJ3QgsrDyyBhuKcUdr_jEg5zg/s320/0ilustrasi_korupsi.jpg" width="320" /></a></div>
Dia, bergerak seperti bola salju, terus membesar ketika dia menggelinding. Sampai suatu saat dia membukit lalu kita menerimanya sebagai fenomena alam yang tak terhindarkan, dan hidup bersamanya sepanjang waktu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah gaji kita yang mencekik dipotong pajak, Karcis bioskop yang makin mahal dipungut bea, Asap rokok yang mulai pahit tercemar tingginya tarif cukai, Saudara TKI kita yang menyetor devisa dari luar negeri, Migas & nonmigas dikeruk lalu dijual, Hibah dan Utang luar negeri, maka terkumpul <a href="http://ardiyansarutobi.blogspot.com/2010/09/sumber-pendapatan-negara-pusat-daerah.html">penerimaan negara</a> sebesar <a href="http://www.anggaran.depkeu.go.id/web-content-list.asp?ContentId=821">Rp1.086,4 triliun APBN</a>. Ke mana uang itu diperuntukkan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Busyro Muqoddas menjawab pertanyaan itu dengan sangat baik, Potensi kerugian negara atas kasus korupsi pembayaran pajak sebesar Rp 50 miliar, Pendidikan lebih dari Rp 204,2 miliar, Kesehatan lebih dari Rp113,4 miliar, dan Infrastruktur lebih dari Rp 597,5 miliar. Selain itu, Kehutanan lebih dari Rp 2,3 triliun, Migas lebih dari Rp 40,1 triliun, Keuangan Daerah lebih dari Rp 1,3 triliun, dan Perbankan lebih Rp 1,8 triliun. Pelaku yang sedang ditangani KPK tambah Busyro Muqoddas terdiri dari hakim (1), duta besar (4), kepala lembaga dan kementerian (6), komisioner (7), gubernur (8), wali kota dan bupati (22), lain-lain (26), anggota DPR dan DPRD (43), swasta (44), pejabat eselon I, II, serta III (84). Parahnya lagi yang dikorupsi bukan cuma APBN tapi juga APBD, artinya, uang parkir kita juga disikat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini Korupsi berjamaah, maka benar kata Karl Kraus, pengarang dan wartawan Austria abad 19, "Korupsi itu lebih hina daripada Prostitusi, Prostitusi hanya merusak moral pribadi, tapi korupsi merusak moral sebuah bangsa". Tapi judul artikel ini adalah "Korupsi Mempersatukan Indonesia", bagaimana bisa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://nasional.kompas.com/read/2011/08/18/14220794/Nazaruddin.Pak.SBY.Jangan.Ganggu.Anak.Isteri.Saya">Nazaruddin</a> mewakili Partai Politik, <a href="http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2011/08/17/134258/Gayus-Tambunan-Tak-Dapat-Remisi">Gayus Tambunan</a> mewakili Perpajakan, <a href="http://nasional.kompas.com/read/2011/06/05/21141168/Hakim.Syarifuddin.Diduga.Terlibat.Mafia">Syarifuddin</a> mewakili hakim, <a href="http://autos.okezone.com/read/2008/05/08/1/107690/1/search.html">M. Slamet Hidayat</a> mewakili duta besar, <a href="http://www.tempointeraktif.com/hg/hukum/2011/08/15/brk,20110815-351851,id.html">Syamsul Arifin</a> mewakili Gubernur dan masih banyak lagi yang mewakili hampir semua lembaga di Indonesia. Walaupun berbeda suku, agama, Ras dan kepercayaan, mereka disatukan oleh sebuah kata "korupsi". </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tawar menawar kepentingan politik di tingkat pusat hingga daerah membuat elit-elit pemimpin negara ini makin mesra, makin bersahabat dan makin bahu membahu menyembunyikan kejahatan. Nazaruddin pun coba tawar menawar dengan Presiden, "Saya minta sama Pak SBY, jangan ganggu anak istri saya. Saya enggak akan ngomong apa-apa, saya lupa semuanya, saya enggak tau apa-apa," tutur Nazaruddin. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Indonesia memang bersatu di bawah Bhineka Tunggal Ika, tapi ketika jalanan makin berlubang, jembatan banyak yang putus, kereta api hanya ada di wilayah barat, kapal feri sudah berkarat, pesawat udara banyak yang bekas, keadilan yang timpang dimana-mana, yang kaya makin sejahtera, yang miskin makin melarat, sepakbola tak sanggup menyatukan kita, agama mulai diperalat. Ketika darat dan laut sepertinya mulai enggan bersatu, jangan khawatir karena Dia, Korupsi, bergerak seperti bola salju, terus membesar ketika dia menggelinding. Sampai suatu saat dia membukit lalu kita menerimanya sebagai fenomena alam yang tak terhindarkan, dan hidup bersamanya sepanjang waktu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski harus dimusnahkan, meski memalukan, kita semua telah mencoba dan pada waktunya nanti perlawanan terhadap korupsi di Indonesia akan menemukan cahaya di ujung lorong yang gelap, tapi saat ini, <b>Korupsi Mempersatukan Indonesia</b>.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-41057542976618795012011-08-12T06:36:00.001+08:002012-01-14T19:07:52.373+08:00Apa arti namaku sesungguhnya?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZX_e7Ukr4jBUeAJfa3McIX4wE9nP5pmnOm5Vx5QjgaA8HaS1r6tyC21b1Ns3Phq8ijNx8bOP1fUeB6iMDcZODi9e_MuPjkwXV7nqFfUGAOMP6EofXs787rHVKhFAloHvtgmZojbxmkSY/s1600/2801-1-what-does-my-name-really-mean.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZX_e7Ukr4jBUeAJfa3McIX4wE9nP5pmnOm5Vx5QjgaA8HaS1r6tyC21b1Ns3Phq8ijNx8bOP1fUeB6iMDcZODi9e_MuPjkwXV7nqFfUGAOMP6EofXs787rHVKhFAloHvtgmZojbxmkSY/s320/2801-1-what-does-my-name-really-mean.jpg" width="320" /></a></div>
Andai saja kita semua yang membaca tulisan ini masuk surga dengan kadar pahala yang sama, diriwayatkan bahwa di pintu surga itu akan ada antrian, Maka yang paling pertama masuk adalah mereka yang menggunakan nama-nama Allah SWT dibelakang namanya. Beruntunglah mereka yang memiliki nama Abdul Rahman, Abdul Rahim, Abdul Malik, dan nama-nama lain-Nya yang indah (<i>asmaul husna</i>).<br />
<br />
Di belakang mereka, akan masuk berikutnya orang-orang yang memakai nama-nama Nabi & Rasul. Melengganglah mereka yang bernama Muhammad Yusuf, Yunus, Daud, Ibrahim dan lain-lain. yang melangkah masuk berikutnya adalah mereka yang menggunakan nama sahabat misalnya Abdullah,’Urwah, Hamzah, Ja’far, Mush’ab, ‘Ubaidah, Kholid, ‘Umar, dan Mundzir.<br />
<br />
Lalu bagaimana dengan mereka yang tak punya arti dari namanya? mereka akan masuk setelah ketiga golongan di atas. Syukurlah, karena masih ada yang masih harus antri lebih dibelakang, yaitu mereka yang memiliki arti yang buruk dari namanya, <i>La Paddoca' </i>(pengacau) mungkin wajar dijadikan contoh.<br />
<br />
Namun bukan berarti menggunakan Nama Allah SWT, lalu nama Nabi & Rasul, kemudian nama Sahabat akan dijamin masuk surga, jika berdosa, pemakai nama itu juga berada pada antrian terdepan di pintu neraka.<br />
<br />
Juga ada orang tua yang memberikan nama untuk anaknya sesuai dengan apa yang diidolakannya. Kalau kita bertemu dengan seorang anak bernama Inul, pasti kita berpikiran bahwa orang tuanya pasti penggemar "ngebor", Maradona berarti ayahnya penggemar bola, Rambo berarti ayahnya suka film perang, dan Miyabi berarti ayahnya suka film???<br />
<br />
Memberi nama anak, di dalam Islam mendapat perhatian yang cukup besar. Karena nama merupakan identitas diri dan sarana untuk saling memahami dalam berkomunikasi dengan orang lain. Nama, bagi seorang bayi yang dilahirkan merupakan hiasan, tumpuan dan sekaligus syi'ar yang dengannya ia dipangggil ketika di dunia maupun di akhirat.<br />
<br />
Nama meskipun hanya sesuatu yang bersifat maknawi tetapi memiliki nilai yang amat tinggi melebihi materi. Sehingga orang akan lebih menjaga nama daripada hartanya, jangan sampai namanya direndahkan, ditentang atau dimusuhi.<br />
<br />
Islam sangat menganjurkan agar memberi nama anak dengan nama yang baik, karena pada umumnya nama memiliki pengaruh terhadap seseorang yang memilikinya, dalam baik ataupun buruknya. Dia merupakan cerminan pemikiran orang tua, apakah dia seorang yang selamat dan mengikuti petunjuk Nabi saw atau memiliki pemikiran- pemikiran yang tercemar dan bahkan menyimpang.<br />
<br />
Kewajiban seorang Bapak pada anaknya yang pertama adalah memberikan nama yang baik. Hadist Rasulullah saw, menerangkan bahwa"Sebagian dari pada kewajiban ayah terhadap anaknya, ialah beri dia nama yang baik, ajari dia menulis, dan kawinkan dia apabila ia baligh". (HR. Ibnu Najjar).<br />
<br />
Atas perintah inilah, Bapak saya memberi nama "Saefuddin Muslimin" dengan harapan saya bisa menjadi (سيفl) pedang bagi (الدين) agama. Harapan itu sekaligus menjadi beban walaupun beban itu lebih masuk akal ketimbang harus menjadi Maradona misalnya, Lalu <b>bagaimana dengan nama anda?</b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-61509499620241615002011-08-10T21:25:00.001+08:002012-01-14T19:04:22.098+08:00Forrest Gump<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8SFpSPjDcuu2kel2p5w9jl4SELUbbx7jdlASGaw88JgDyPexvyFFko2lN6Fk8bjggu3nc4Ki9rotyQiZF3j560JdyfaPOkgz4LQUdhFfpQ_2jRldbRzev1KJG8JQ1HnKwv-qS-L2PcN8/s1600/forrest_gump_little.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="258" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8SFpSPjDcuu2kel2p5w9jl4SELUbbx7jdlASGaw88JgDyPexvyFFko2lN6Fk8bjggu3nc4Ki9rotyQiZF3j560JdyfaPOkgz4LQUdhFfpQ_2jRldbRzev1KJG8JQ1HnKwv-qS-L2PcN8/s320/forrest_gump_little.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ever find the grind of life getting you down? Is the day-to-day struggle threatening to drag you under? If so, there is a movie out there that can replenish your energy and refresh your outlook. Passionate and magical, <i>Forrest Gump</i> is a tonic for the weary of spirit. For those who feel that being set adrift in a season of action movies is like wandering into a desert, the oasis lies ahead. </div>
<div style="text-align: justify;">
Back when Tom Hanks' movie career was relatively new, the actor made a film called <i>Big</i>, which told the story of a young boy forced to grow up fast as a result of an ill-advised wish made at a carnival. In some ways, <i>Forrest Gump</i> represents a return to the themes of that earlier movie. In this case, the main character remains a child in heart and spirit, even as his body grows to maturity. Hanks is called upon yet again to play the innocent. </div>
<div style="text-align: justify;">
Forrest Gump (Hanks), named after a civil war hero, grows up in Greenbow, Alabama, where his mother (Sally Field) runs a boarding house. Although Forrest is a little "slow" (his IQ is 75, 5 below the state's definition of "normal"), his mental impairment doesn't seem to bother him, his mother, or his best (and only) friend, Jenny Curran (played as an adult by Robin Wright). In fact, the naivete that comes through a limited understanding of the world around him gives Forrest a uniquely positive perspective of life. </div>
<div style="text-align: justify;">
During the next thirty years, Forrest becomes a star football player, a war hero, a successful businessman, and something of a pop icon. Through it all, however, there is one defining element in his life: his love for Jenny. She is never far from his thoughts, no matter what he's doing or where he is. </div>
<div style="text-align: justify;">
A trio of assets lift <i>Forrest Gump</i> above the average "lifestory" drama: its optimism, freshness, and emotional honesty. Though the movie does not seek to reduce every member of the audience to tears, it has moments whose power comes from their simplicity. Equally as important is laughter, and <i>Forrest Gump</i> has moments of humor strewn throughout. </div>
<div style="text-align: justify;">
During the 60s and 70s, no topic more inflamed the turbulent national consciousness than that of Vietnam and those who were sent overseas to fight. Forrest, as might be expected, has a singular viewpoint on his time spent there: "We took long walks and were always looking for this guy named Charlie." In this observation can be found the essence of the title character's nature. </div>
<div style="text-align: justify;">
Through the miracle of visual effects, Forrest meets his fair share of famous people - George Wallace, Presidents Kennedy, Johnson, and Nixon, and John Lennon. While mixing the real footage of these notables with new images featuring Hanks is not a seamless process, the result is nevertheless effective. </div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Forrest Gump</i> has several messages, some of which are less obvious than others. The most frequently recurring theme is an admonition not to give up on life. Why surrender when you don't know what lies ahead? By contrasting Forrest's life with the lives of those around him, and by showing how the passage of time brings solace to even the most embittered hearts, the movie underlines this point. </div>
<div style="text-align: justify;">
Tom Hanks won last year's Academy Award for <a href="http://www.reelviews.net/movies/p/philadelphia.html"><i>Philadelphia</i></a>, but his performance here is more impressive. The Alabama accent may seem a little awkward at first, but it doesn't take long for the acting to dwarf the twang. Hanks has no difficulty creating a totally human character who is free of guile and deceit, and barely able to comprehend a concept like evil. Robin Wright gives the best performance of her career, surpassing what she accomplished in <i>The Playboys</i>. Looking and seeming like a younger Jessica Lange, she is believable as the object of Forrest's undying affection. The real scene-stealer, however, is Gary Sinise. A renowned director and theatrical actor, Sinise is probably best known to film-goers for his portrayal of George in 1992's <i>Of Mice and Men</i> (which he also directed). In this movie, his Lieutenant Dan Taylor is riveting. The passion and pain he brings to the middle portions of <i>Forrest Gump</i> hold together some of the film's weaker moments. </div>
<div style="text-align: justify;">
The soundtrack boasts a wide variety of sounds of the era -- perhaps too wide a variety. Often, music can be useful in establishing a mood, but <i>Forrest Gump</i> rockets into the realm of overkill. There are sequences when the choice of song is inspired (the use of "Running on Empty" for Forrest's "long run" comes to mind), but the soundtrack could have used a little pruning. </div>
<div style="text-align: justify;">
Ultimately, however, any gripes about <i>Forrest Gump</i> are minor. This is a marvelous motion picture -- a mint julep on a hot summer's afternoon. </div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-14225273178881114132011-08-08T22:53:00.001+08:002012-01-14T19:35:24.248+08:00Berbagilah!<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjqQaJ-62i2PoBpGsNzLX65IcsoPQNAjT5gggKG93aJUI0MijpOBECSgGgrRSprjQGJHg-ZY0DPWiCzyLybfpn5KsqudoYWHLqB-xNx03mcCR-XhdXdqI_3zGZV9dVsx2DnLKDNBFVqEY/s1600/berbagi-tak-pernah-rugi-big4.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjqQaJ-62i2PoBpGsNzLX65IcsoPQNAjT5gggKG93aJUI0MijpOBECSgGgrRSprjQGJHg-ZY0DPWiCzyLybfpn5KsqudoYWHLqB-xNx03mcCR-XhdXdqI_3zGZV9dVsx2DnLKDNBFVqEY/s320/berbagi-tak-pernah-rugi-big4.jpg" width="320" /></a></div>
Rasulullah SAW pernah berkata, bahwa setiap masuk pagi, ada dua malaikat mengajukan permohonan mereka kepada Allah SWT. Malaikat pertama berdoa:”Ya Allah berikanlah ganti bagi orang yang menginfaqkan hartanya”. Yang kedua berdoa:” Ya Allah jadikanlah semakin tidak punya orang yang pelit terhadap hartanya.”. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berikut sebuah kisah untuk kita renungkan :</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dahulu kala ada seorang Imam yang bernama Hasan Basri. Suatu hari ia kedatangan enam orang tamu. Namun sayangnya ia hanya mempunyai sebuah roti untuk disuguhkan. Tentu saja tak mungkin membagi sebuah roti itu untuk keenam tamunya. Tidak mau pusing, sang imam lantas memerintahkan pembantunya untuk menyedekahkan roti itu pada tetangganya yang lebih membutuhkan. Tak lama kemudian datanglah seorang tamu lagi sambil membawa dua buah roti untuk Hasan Basri, tapi ditolaknya!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Roti ini pasti salah alamat, ini bukan untukku.” Jawab imam singkat, membuat tamu yang membawa roti tadi bingung dan pulang. Pembantu sang imam lantas bertanya, mengapa ia yakin sekali roti itu bukan untuknya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Karena kalau roti itu memang untukku, jumlahnya pasti sepuluh, bukan dua!” jawabnya lagi dengan tenang. Di tengah keheranan si pembantu, tamu yang membawa roti tadi kembali, kali ini telah menambahkan roti hadiahnya menjadi sepuluh buah. Rupanya sebelum pulang tadi, ia sempat mengetahui kalau sang imam sedang kedatangan tamu.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
“Nah, ini benar untukku,” terima imam dengan senang hati. Maka kesepuluh roti tadi dibagikan kepada keenam tamunya, pembantunya, seorang anaknya, dan dua sisanya disimpan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dari kisah tersebut Allah telah menunjukkan betapa maha kayanya Dia. Tengoklah surat Al An’aam ayat 160 yang berbunyi, “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya pahala sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan yang jahat, maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Napoleon Bonaparte (1769) pun mengingatkan pada kaum berada bahwa saling berbagilah!, sebab menurutnya, “hanya itulah satu-satunya alasan yang menghalangi orang-orang miskin membantai orang-orang kaya”. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, Tunggu apa lagi..!</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-86162149117723287102011-03-18T16:24:00.001+08:002012-01-14T19:38:22.180+08:00Kaya' tongko saja Mahasiswa!"... (oknum)<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3z92tcbR-rOo-tsk2XBQh1NHZavujAB01gVjCQZVCDUeMWxmnur6JbJSJkX5zxBJcyf0xvQQzDwUYeQONr50D61FvhEwF49cXBpt6z2qkzDmp2_aUmJKTjktWHZqY08wGMiyewb9ZeMg/s1600/tawurancalonpemimpin-620x389.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3z92tcbR-rOo-tsk2XBQh1NHZavujAB01gVjCQZVCDUeMWxmnur6JbJSJkX5zxBJcyf0xvQQzDwUYeQONr50D61FvhEwF49cXBpt6z2qkzDmp2_aUmJKTjktWHZqY08wGMiyewb9ZeMg/s320/tawurancalonpemimpin-620x389.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
"Keadilan sosial... bagi... seluruh... rakyat Indonesia", walaupun terbata-bata, Dia, di umurnya yang belum wajib paham pancasila sudah tuntas menghapal lima dasar negara, berdiri agak kaku dan canggung di depan Ibu dan aku. Dia Adikku, berdiri tersenyum dengan bangga setelah tuntas seluruh kalimat Pancasila dihapalnya. Adikku merasa dengan hapal pancasila, negara ini akan bangga padanya. Dari nafasnya yang menderu dan detak jantungnya yang menggebu, Dia seperti sudah tak sabar ingin melakukan sesuatu untuk negaranya. Baginya menghapal Pancasila merupakan langkah awal untuk selanjutnya Ia akan berbakti pada Ibu pertiwi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Menghapal Pancasila cukup membanggakan bagi anak seusianya, mengingat di Provinsi ini ada Wakil Bupati yang tak hapal Pancasila.</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika anak-anak lain seusianya lewat dengan seragam putih merah lengkap, Adikku tetap bangga berdiri di depan Ibu dan aku walaupun bajunya kaos kebesaran, kusam, dan kotor. Semangat nasionalisme dan cinta tanah air terlanjur memenuhi dadanya, hingga Adikku menerka bahwa Dia lah yang dapat menyelesaikan masalah negara yang bertumpuk. Ibu tertawa sementara aku prihatin melihat Adikku, anak kecil di hadapan kami itu memang lucu, merasa mampu memperbaiki negara dengan tangannya yang mungil. caranya bernafas membuat Ibu tertawa sementara semangatnya membuatku prihatin.<span class="fullpost"> Takut kalau negara ini kembali mengecewakan orang-orang pinggiran, seperti kami, khususnya Adikku.<br />
<br />
Cukup melihat Adikku, saatnya kembali bekerja, dengan menyandarkan sebuah harian pagi di dada agar headlinenya terlihat jelas, Ibu berjalan di sela mobil-mobil sambil menawarkan koran, "Fajar Pak!, Tribun, Upeks... Berita Kota...", tak henti mulut Ibu menyebut satu per satu nama surat kabar lokal. Apa yang dilakukan Ibu juga ku kerjakan, bedanya mulutku terus menerus mengucap nama surat kabar nasional, "Kompas Bu', Tempo...", ucapku sambil mengintip ke kaca riben mobil, di dalamnya mereka membaca koran dari laptop, itu adalah versi digital surat kabar yang dijual ibu. Saingan makin banyak. Lampu merah berubah hijau, saatnya menepi ke median jalan yang rindang menanti lampu merah berikutnya. Di sana Adikku masih tersenyum sendiri.<br />
<br />
Lampu merah datang bersamaan dengan sekelompok mahasiswa, membawa bendera merah putih dan poster presiden serta wakilnya, berkumpul di tengah perempatan. Entah dari mana asalnya tiba-tiba saja sudah ada ban bekas yang terbakar, kobaran api mengobarkan semangat mereka meneriakkan orasi dan menyampaikan aspirasi lewat pengeras suara berkualitas buruk. Entah karena pengeras suaranya yang buruk atau karena semangat yang berlebihan, Aspirasi yang diteriakkan tak terdengar di telinga kami di pinggiran perempatan. Jalanan macet, Aspirasi melayang bersama angin, tak masuk ke telinga siapapun.<br />
<br />
Lampu merah datang lagi, saatnya menghabiskan koran-koran kami. Koran belum habis, lampu hijau datang bersama sekelompok Polisi yang langsung ke tengah perempatan. Rupanya Polisi muncul untuk menghalagi Mahasiswa yang akan membakar poster presiden. Dorong-mendorong tak terhindarkan, batu dan bambu mulai melayang. Jika sudah begini, Kampus akan mengatakan bahwa mahasiswa yang terlibat dalam kekacauan ini sebagai <span style="font-style: italic;">oknum mahasiswa</span>, dan Markas Kepolisian akan menyatakan bahwa polisi yang terlibat adalah <span style="font-style: italic;">oknum polisi</span>. <span style="font-style: italic;">oknum</span> adalah sebutan untuk orang yang paling sial, yang dikambing hitamkan sebagai penyebab segala masalah.<br />
<br />
"Awas Fajar, nanti kena batu...!!", teriak Ibu memanggil Adikku yang terlalu dekat dengan kekacauan. Fajar tidak berbalik lalu berlari, Ia mundur perlahan... menyaksikan Mahasiswa saling bantai dengan Polisi. Mimik kebanggaan di wajah Adikku hilang diganti dengan kekecewaan. Adikku bukan takut pada batu, sesuatu yang keras sudah lunak untuk kami yang hidup susah, seperti malam ini, kami harus mengencangkan ikat pinggang karena koran tak semuanya laku terjual. Adikku kecewa, semangatnya runtuh... Mereka bertikai dan merusak Indonesia di depan Adikku yang baru saja menaruh harapan dan cinta pada Negaranya.<br />
<br />
Untuk mengetahui perasaan pendemo, jadilah demonstran. Untuk mengetahui perasaan polisi, jadilah polisi. Tapi untuk mengetahui perasaan orang kecil yang mendambakan kedamaian dan yang menaruh harapan besar dan mencintai Indonesia, Jadilah Adikku...<br />
<br />
Makin parah kekacauan ketika dua buah mobil dinas yang lewat di rusak Mahasiswa. Ibu berlari meraih Fajar yang kecewa, menggendongnya dengan tangan kanan karena aku memegang tangan kirinya. Koran sisa jualan tak dihiraukan lagi, Kami pulang melewati sela kemacetan. Makin jauh dari perempatan, suasana mulai aman, Ibu menurunkan Fajar. Aku melihat Adikku masih terisak, sambil berjalan harapannya sirna. Adikku mungkin salah karena berharap terlalu tinggi akan kedamaian Indonesia. Aku menggenggam tangan Adikku, agar di kemudian hari dia tak takut bermimpi lagi, Orang seperti kami ini akan mati tanpa mimpi-mimpi, seperti kata Arai sang pemimpi. Walaupun negara ini tak mengijinkan, Bermimpilah setinggi langit sebab walaupun jatuh, kita masih teduduk di antara bintang-bintang.<br />
<br />
**********<br />
<br />
Di jalanan, semua susah, Supir <span style="font-style: italic;">pete-pete</span> cemas kurang setoran, penumpang gelisah kepanasan. Demonstrasi anarkis seperti ini memanaskan semuanya, hingga sedikit senggolan saja antar kedua tukang becak itu membuat keduanya nyaris berkelahi, beruntung tukang becak ketiga segera muncul menengahi perselisihan itu dengan kalimat yang menggelitik, "Jangan <span style="font-style: italic;">meko </span>berkelahi<span style="font-style: italic;">, </span><span style="font-weight: bold;">kaya' </span><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">tongko</span><span style="font-weight: bold;"> saja Mahasiswa!"... (</span><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">oknum)</span></span>.</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-32237872929289519512010-12-09T22:25:00.001+08:002012-01-14T19:05:02.907+08:00Iyapa Upettu Rennu, Usapupi Mesana.<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxAbmOUWFJfXXVDnZEE0FU50oaTHTVrG-BIwPSd7P6FHfPKE-ZvJnA_q-8bpBNXx2dE0nnpgaZqBegiy74ueG2Tg-wpshCul_wdMVLWnaVICrJFSDeIsDfFDDVzXv4o5BalH9-XsmIIVc/s1600/140706.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxAbmOUWFJfXXVDnZEE0FU50oaTHTVrG-BIwPSd7P6FHfPKE-ZvJnA_q-8bpBNXx2dE0nnpgaZqBegiy74ueG2Tg-wpshCul_wdMVLWnaVICrJFSDeIsDfFDDVzXv4o5BalH9-XsmIIVc/s320/140706.JPG" width="320" /></a></div>
<br />
Kami sudah lelah, kini bersandar di batang pohon waru, daunnya yang lebat menghindarkan sinar matahari dari kami yang hampir putus asa. Dengan air mata yang terus mengalir, aku hanya bisa mengenang hari itu …</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan pakaian lengkap <span style="font-style: italic;">daengku</span> berpamitan, tatapan matanya dalam dan penuh kasih sayang. Mencium keningku lalu menatap lagi mataku, kali ini dengan sedikit senyum di bibirnya, aku memandang bibirnya yang bergerak lambat demi menjelaskan padaku cara mengatasi jika rindu datang menyerang, “<span style="font-style: italic;">Narekko maruddaniki’, cengaki’ ri ketengnge Andi’, to siduppa mata</span>”, kata daengku sambil menunduk agar bisa kuletakkan songkok Bone di kepalanya, songkok yang dipakai sejak tahun 1683 oleh pasukan Bone untuk membedakan mereka dalam perang melawan Tator. Kali ini untuk membedakan daengku dengan pasukan Belanda, kupasang songkok di kepalanya dengan menyebut nama Allah.</div>
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Berjalan menuruni tangga rumah panggung kami, <span style="font-style: italic;">daengku </span>tidak sekalipun berpaling lagi melihatku yang terdiam berurai air mata tanpa suara, Ia bergabung bersama suami-suami lainnya yang juga meninggalkan istri mereka, kakak-kakak yang meninggalkan adik-adik mereka untuk mengusir Belanda keluar dari tanah Bone. Dengan parang dan bambu runcing, para lelaki kami bergabung dengan Raja , <span style="font-style: italic;">Lapawawoi Karaeng Sigeri</span>, yang dengan heroik menyatakan perang tehadap kompeni di setiap jengkal tanah Bone.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kepergian mereka membuat gambar hitam putih rumah-rumah panggung kami yang saling berhadapan kini makin buram.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
***</div>
<div style="text-align: justify;">
Tujuh hari tujuh malam perang berkecamuk ketika datang kabar dari seseorang bahwa <span style="font-style: italic;">daengku</span> telah gugur. Tapi seperti istri-istri lain yang mendapatkan kabar yang sama tentang suami mereka, aku tidak langsung percaya, aku masih melihat matanya di ketengnge seperti yang dia janjikan. Aku selalu rindu, tujuh malam sudah kuobati rinduku dengan melihat bulan, ada matanya di dalam sana yang balas menatapku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami tidak percaya hingga memutuskan untuk mulai berjalan, memakai pakaian terbaik kami, <span style="font-style: italic;">lipa sa’bbe maccorak bombang</span> kupakaikan dengan erat dipinggangku agar kuat dalam pejalanan. Siang malam berjalan dengan optimisme tinggi, jika lelah, kami mencari pohon waru untuk beristirahat di bawahnya. Pohon memang banyak, tapi kami selalu memilih pohon waru karena rantingnya mengandung getah yang bisa digunakan untuk membentuk model rambut, bisa keriting, bisa juga berombak. Jika sudah reda lelah kami, mulailah kami memotong-motong ranting dan sibuk dengan getahnya yang dioleskan ke rambut, Ranting yang telah terpotong itu kami buat sebagai kembongeng, alat untuk menggulung rambut kami. Aku membuat model berombak, kesukaan daengku.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami berjalan lagi sampai lelah datang kembali, di depan ada pohon waru, kami bersandar di batangnya. Lelah reda, mulai lagi kami memotong ranting dan sibuk dengan getah, penampilan harus maksimal demi bertemu dengan suami. Kami lanjut berjalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
langkah kami mulai terseok ketika kembali kami menemukan pohon waru, waru yang ini tergolong sial, ukurannya masih kecil tapi sudah dipotong-potong oleh kami yang beristirahat disekelilingnya. Beberapa diantara kami bernyanyi demi menjaga harapan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">...ooooo mate colli mate colli i waru e</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">ri toto baja-baja ala ri toto baja-baja ala</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">na riala kembongeng...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">oooo macilaka macilakai kembongeng</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">nappai ri bala - bala alla</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">nappai ribala - bala alla</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">na mate puanna...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami sudah lelah, kini bersandar di batang pohon waru, daunnya yang lebat menghindarkan sinar matahari dari kami yang hampir putus asa. Dengan air mata yang terus mengalir, kami melanjutkan lagu ini,</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">....oooo taroni mate taroni mate puanna</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">iyapa upettu renu alla</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">iyapa upettu renu alla</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-style: italic;">usapupi mesana.....</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Biarlah mati Pohon Waru, Biarlah. Aku tidak akan putus asa, sampai ku elus batu nisan suamiku dengan tangaku sendiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Download lagu <span style="font-style: italic;">Ongkona Arungpone</span> , lagu yang disepakati sebagai lagu resmi masyarakat Bone, diciptakan pada tahun 1905 ketika pecah perang kerajaan Bone dengan Belanda yang menewaskan ribuan laskar tentara kerajaan Bone.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">saefuddinmuslimin.blogspot.com</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">Saefuddin 'efu' Muslimin on Facebook.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">@efumuslimin on Twitter</span></div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-74803060866429894732010-10-23T08:56:00.004+08:002012-01-14T19:35:50.989+08:00Tak Beretika Belajar Etika.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE7ADuucK9aAzBiKcAAMzeOjv8_cPh2YPEZIk8JZZG9X2aSGPkO9zKbY0kzAjo33qUQY_RqDQuKjQTwKvOlghfY5e6eeQ8jZ4r_G_nUBqvkJF_HsBmXdHKtBZIvfm_nLR99QREdnT6Pbo/s1600/max-moein-copy.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="232" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjE7ADuucK9aAzBiKcAAMzeOjv8_cPh2YPEZIk8JZZG9X2aSGPkO9zKbY0kzAjo33qUQY_RqDQuKjQTwKvOlghfY5e6eeQ8jZ4r_G_nUBqvkJF_HsBmXdHKtBZIvfm_nLR99QREdnT6Pbo/s320/max-moein-copy.jpg" width="320" /></a></div>
Tahun 2006, Yahya Zaini dari Fraksi Partai Golkar harus mengundurkan diri dari senayan akibat peredaran video mesumnya dengan penyanyi dangdut Maria Eva. Video syur itu menyebar pada 2006 dan menghebohkan serta membuat geger kalangan wakil rakyat, meski kemudian keduanya mengaku telah menikah siri.<br />
<br />
Tahun 2007, Asisten pribadi (Aspri) Max Moein berinisial D, melalui Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) pernah melaporkan kekerasan seksual yang dilakukan Anggota DPR RI fraksi PDIP itu pada 22 Agustus 2007, lengkap dengan kronologis kejadian yang dialami.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Tahun 2008, terekam pembicaraan antara Al Amin Nasution, anggota DPR RI dari PPP, dengan sekda Bintan yang meminta bonus "barang bagus" berupa wanita penghibur untuk memuluskan alih fungsi hutan lindung Bintan. Rekaman yang diperdengarkan di Pengadilan Tipikor itu mengagetkan wartawan dan semua yang ada di ruangan.<br />
<br />
<br />
Tahun 2009, Penasihat Hukum Departemen Dalam Negeri Kamboja, Christian Guth, membenarkan bahwa di Kamboja pernah terjadi kasus kejahatan yang melibatkan anggota DPR RI. Meski demikian, Guth menolak memberikan konfirmasi nama dua anggota parlemen tersebut sebelum memeriksa kembali dokumen terkait. Pada Juli 2005, dua anggota DPR Republik Indonesia ditangkap kepolisian Kamboja dengan tuduhan melakukan hubungan seksual dengan gadis di bawah umur.<br />
<br />
Yang terkini, tahun 2010, seorang oknum anggota DPR berinisial ‘N’ adalah Muhammad Nazaruddin, Anggota Fraksi Partai Demokrat telah diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang SPG berinisial ‘D’ di hotel hotel Aston Bandung. Peristiwa itu tak jauh berselang dengan penyelenggaraan acara Partai Demokrat pada bulan Mei.<br />
<br />
Kasus-kasus asusila anggota DPR RI tersebut diperkuat oleh pengakuan anggota BK DPR Ali Maschan Moesa yang menyatakan, pihaknya banyak menerima laporan terkait dugaan selingkuh. Atas pengaduan ini, BK masih melakukan verifikasi dengan menganut azas praduga tidak bersalah. Karena bisa saja, dugaan selingkuh itu merupakan jebakan lawan politik. Selain masalah selingkuh, BK juga menerima laporan penganiayaan, utang, bolos dan penipuan. Sepertinya para anggota dewan yang terhormat ini bermasalah dengan 'Etika'.<br />
<br />
Sayangnya, bukan masalah itu yang membuat Badan Kehormatan akan melakukan study banding soal etika ke Yunani. Kunjungan yang akan dipimpin oleh wakil ketua BK, Nudirman Munir bertujuan untuk mempelajari hal remeh-temeh, bagaimana tata acara dalam persidangan, perilaku seperti merokok di dalam ruangan, izin keluar sidang, berbicara saat rapat, tata cara berpakaian dan sebagainya. Mungkin mereka tidak pernah belajar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).<br />
<br />
Memang, hal remeh-temeh itu juga masih menjadi masalah bagi anggota DPR RI, merokok di ruang sidang, asal bunyi dalam komentar-komentar interupsi, membolos saat rapat soal rakyat, tidur di ruang sidang dan sebagainya selalu dipertontonkan ke publik, tapi keputusan untuk belajar mengatasi masalah itu dengan berkunjung ke Yunani dan menghabiskan sekitar Rp. 1,5 Milyar uang rakyat sungguh tidak masuk akal dan tak beretika. Forum Rektor menilai langkah ini mengada-ada, selain karena Yunani Modern sudah tidak lagi terdengar kiprahnya, negara kita juga memiliki pakar-pakar etika yang bersedia dipanggil untuk mengajar di Senayan.<br />
<br />
Bukankah Allah SWT telah memberikan kita contoh teladan yang paling baik dalam diri Rasulullah SAW dan para pemimpin Islam terdahulu.<br />
<br />
Tanpa bermaksud provokasi, rakyat Indonesia harus terus mengawasi ulah para anggota dewan pemeras rakyat ini, sanksi yang paling masuk akal bagi mereka adalah tidak perlu dipilih lagi dalam pemilu berikutnya. Kita juga tak perlu taat pada pemimpin model lintah macam mereka, seperti kata Umar bin Abdul Aziz sang Mukjizat Islam, "Wahai sekalian umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada Allah dalam memimpin kamu dan sekiranya aku tidak taat kepada Allah, janganlah sesiapa mentaati aku”.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3JqYTZFZjKjMiQRF1SQA8WEsaqWnGoa85_rwhxxz04zeljuiUHPJeBEPvzdWG9yLqI0hRhFsHm06kI56VqxsXNORaL-elq7JE1vtpx1xgXQj8cNDbYeuJ5S1K7HzVB4s9BnI6uol33oI/s1600/image.tempointeraktif.com.jpeg" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"></a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-54999901447575340242010-08-24T11:50:00.002+08:002012-01-14T19:38:51.931+08:00Miskin, Sama Sepertiku.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnVAo5MmFXQqPAThNEjAYTrB2OKnlo3SZ3JE_0GM6iSTJ9gyii9KCiqX0buN_WyIaWp5t30K5otpOf0UwEz5wc_qdAX_qJdjP8lc_5l3z7tGvZYr1IMLWz42ikPSF9NEuPssAcALQpzUI/s1600/sedekah-295x300.jpg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="320" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5508822918890286034" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnVAo5MmFXQqPAThNEjAYTrB2OKnlo3SZ3JE_0GM6iSTJ9gyii9KCiqX0buN_WyIaWp5t30K5otpOf0UwEz5wc_qdAX_qJdjP8lc_5l3z7tGvZYr1IMLWz42ikPSF9NEuPssAcALQpzUI/s320/sedekah-295x300.jpg" style="float: left; height: 300px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 295px;" width="314" /></a></div>
Ketika anda mengalami ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti Sandang, Pangan, Papan, Pendidikan dan kesehatan, maka layaklah anda disebut Miskin, sama sepertiku. Kemiskinan itu terjadi karena beberapa penyebab, menurut Ensiklopedia, kemiskinan terjadi karena prilaku individu dan pendidikan keluarga, juga bisa disebabkan oleh aksi orang lain, pemerintah, perang dan keadaan ekonomi bahkan ada kemiskinan yang sudah menjadi salah satu struktur sosial. Secara umum dan ringkas diterima bahwa kemiskinan adalah buah dari kemalasan. Semua pengertian itu sulit kupahami dan kuterima di usiaku yang baru 7 tahun, apalagi jika dikatakan bahwa kemiskinan yang kualami ini adalah akibat prilakuku sendiri, apa kesalahan yang dilakukan oleh anak seusiaku yang bisa membuatnya menjadi miskin di usia dini..?<br />
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku juga tidak mau menyalahkan pendidikan orang tuaku, mereka tak bersekolah juga karena mereka miskin. Ketika kubaca di koran bekas bahwa Presiden sekarang sering dikritik dan hanya diam saja menanggapi kritik, maka akupun berani mengatakan bahwa yang harus bertanggung jawab atas kemiskinanku adalah <span class="fullpost">Pemerintah. Beruntung, aku dan anak-anak miskin lainnya ditampung sebuah panti asuhan kecil di pinggir kota besar ini. <br />
<br />
Namun benar kata pepatah, hidup itu bagaikan sebuah roda, tak mungkin aku selalu menderita. Di bulan penuh berkah ini aku dan teman-teman bagaikan pejabat negara, diundang kesana-kemari, dijemput dan diantar pulang mobil mewah, didudukkan di barisan terdepan beralas karpet mahal, disuguhkan makanan dan minuman nikmat, dan diberi bingkisan untuk dibawa pulang. Sangat menggembirakan, walau kadang kami dijemput mobil mewah dan dipulangkan dengan angkot, kadang juga kami sangat bahagia duduk di karpet sementara undangan lainnya duduk di kursi mahal seolah mereka tak sudi berbaur dengan kami, kadang makanan kami dibatasi oleh dos dan gelas plastik sementara mereka bebas prasmanan, Untung saja semua itu hanya “kadang”, bukan “Sering”. Satu kelebihan kami pada acara-acara seperti ini adalah kami selalu diberi bingkisan, mereka tidak. Atau mungkin mereka tidak sudi membawa bingkisan yang sama dengan kami, hanya tuhan yang tahu.<br />
<br />
<br />
Dalam sebuah acara serupa, aku terpukau dengan cara Udztad membawakan sebuah kisah tentang hikmah memberi makan orang miskin.<br />
<br />
<br />
Di pinggiran jalan di Makkah, ada seorang yahudi, buta, ompong, pincang dan tak berdaya, hanya duduk saja kerjanya sambil menghujat Nabi Muhammad SAW yang menyebarkan agama baru sebagai orang gila, tukang sihir dan semacamnya. Setiap sore datang seorang pemuda memberikannya makan, menyuapinya, dan pemuda itu adalah Muhammad. Orang yang selalu dihujatnya ternyata yang setiap sore menyuapinya. Namun ia tak mengetahuinya karena buta.<br />
<br />
<br />
Singkat cerita, Nabi Muhammad SAW wafat, sudah 3 hari tidak ada yang datang menyuapinya. Di tempat lain, Abu Bakar Al-Shiddiq berbincang dengan anaknya Aisyah, yang juga istri Rasulullah. ia merasa bahwa semua sunnah Rasulullah telah dikerjakannya, namun belum, kata Aisyah. Rasulullah setiap sore memberi makan seorang yahudi tak berdaya di pinggiran jalan.<br />
<br />
<br />
Maka segeralah Abu Bakar menuju ketempat orang yahudi itu dan langsung menyuapinya. Tapi, si yahudi berkata, “kau bukan pemuda yang selalu menyuapiku? Kemana dia?”. Abu Bakar tidak langsung menjawab, melainkan bertanya pada si yahudi, “mengapa kau tahu bahwa aku bukan yang selalu menyuapimu?”. “Aku ini ompong, tak mampu lagi mengunyah makanan, pemuda itu selalu menghancurkan makanan terlebih dahulu sebelum menyuapiku”. Abu Bakar tercengang akan mulianya akhlak Rasulullah, ia tidak saja memberi makan orang miskin, musuhnya, bahkan menyuapinya, tetapi juga memudahkannya mengunyah.<br />
<br />
<br />
“Mana pemuda itu, Siapa Namanya?” tanya si yahudi memecahkan keheningan Abu Bakar. “Ia telah wafat 3 hari yang lalu”, kata Abu Bakar. “Namanya Muhammad SAW”. Seketika itu si Yahudi menangis dan mengucapkan “<i>Asyhadu An-Laa Ilaha Illallah, wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah</i>”.<br />
<br />
<br />
Setelah mendengar kisah itu, aku teringat kaum kaya di negeriku. yang selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup dibawah garis kemiskinan pada sebelas bulan di luar Ramadan. Yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya. yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis. yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kami hanya bisa mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal. <br />
<br />
<br />
Wahai orang kaya, Bukankah bulan puasa ini hanya masalah waktu saja bagi kalian untuk menahan lapar dan haus? namun ketika azan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian...!? "Ketahuilah Kalian, kami ini berpuasa tanpa ujung, kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa, karena tak ada yang bisa kami makan. Sementara kalian hanya berpuasa sebulan, di siang hari. Dan ketahuilah juga, Kalian menyakiti perasaan kami dengan membeli baju mewah, memakainya dan lewat di depan kami yang lusuh, lalu kalian dengan lantang menyebutnya 'Idul Fitri'…<br />
<br />
<br />
Maka ingatlah kawanku yang Miskin, sama sepertiku, jika Kutukan itu telah meninggalkan kita, bahagiakanlah saudara-saudara kita yang masih terbelenggu Garis Kemiskinan...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1133583501763704252.post-54723597743614886042010-06-11T14:25:00.002+08:002012-01-14T19:36:31.109+08:00Alangkah Lucunya Kampung Halamanku<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgORmIa2-ByxoPeCxp5jAHvGP3600gb4rrGnfJ8tS9a4hBNz9VCN3008DxAdh17P4E26pChJA38HgBqoJUgROeKaiq_q_UljSA3K1jLDJFc_ljC8nlmWp658xoz3uPlE3rsrWot2D1uvUY/s1600/sad.jpeg" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" border="0" height="320" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5481399405918540578" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgORmIa2-ByxoPeCxp5jAHvGP3600gb4rrGnfJ8tS9a4hBNz9VCN3008DxAdh17P4E26pChJA38HgBqoJUgROeKaiq_q_UljSA3K1jLDJFc_ljC8nlmWp658xoz3uPlE3rsrWot2D1uvUY/s320/sad.jpeg" style="float: left; height: 234px; margin: 0pt 10px 10px 0pt; width: 215px;" width="294" /></a>Banyak kejadian dan pemberitaan yang menghebohkan yang terjadi belakangan ini di Indonesia kita yang tercinta, ada dana aspirasi, video panas mirip artis, dan Piala Dunia. Tapi di balik hingar-bingar berita besar itu, ada juga berita miris atau lebih kasarnya "MEMALUKAN" yang datang dari Pilkada Kabupaten Soppeng. Enam dari Tujuh cawabup yang maju di Pilkada Soppeng tidak hafal Pancasila. Fakta itu terungkap saat debat terbuka hari terakhir di gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Watansoppeng kemarin.<br />
<a name='more'></a><div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pancasila, dasar negara Republik Indonesia, Ideologi dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Lima prinsip dasar bernegara ini mencakup semua bidang kehidupan. Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Inilah yang membangun, membentuk dan mengatur semua dasar kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Para pemimpin dan calon pemimpin sepatutnya paham akan pentingnya makna Pancasila, tetapi bagaimana mereka mau memahami kalau menghafalnya pun tidak.<span class="fullpost"> Berita menyedihkan ini dirilis oleh beberapa media massa di Sulawesi Selatan, berikut diantaranya : Makassar Terkini (Enam Calon Wakil Bupati Tak Hafal Pancasila) & Harian Fajar (Cawabup Tidak Hafal Pancasila). <br />
<br />
Bukan bermaksud 'persuasif', tapi lebih tepatnya ini merupakan 'deskripsi' kepantasan calon pemimpin di kabupaten kita tercinta, Ibaratnya sebuah kapal, kabupaten kita ini sewajarnya dinahkodai oleh pemimpin yang mengerti dasar dan falsafah kehidupan bermasyarakat di Indonesia, agar kapal kita selamat menuju ke arah yang lebih baik.<br />
<br />
Semoga mereka yang dalam debat kemarin kedapatan tak hafal pancasila, hanya lupa atau tegang sehingga tak mampu menyusun rangkaian kata-kata Lima Dasar Negara kita yang oleh anak SD dihafal di luar kepala...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/12495301640543949481noreply@blogger.com0