Jumat, 12 Agustus 2011

Apa arti namaku sesungguhnya?

0

Andai saja kita semua yang membaca tulisan ini masuk surga dengan kadar pahala yang sama, diriwayatkan bahwa di pintu surga itu akan ada antrian, Maka yang paling pertama masuk adalah mereka yang menggunakan nama-nama Allah SWT dibelakang namanya. Beruntunglah mereka yang memiliki nama Abdul Rahman, Abdul Rahim, Abdul Malik, dan nama-nama lain-Nya yang indah (asmaul husna).

Di belakang mereka, akan masuk berikutnya orang-orang yang memakai nama-nama Nabi & Rasul. Melengganglah mereka yang bernama Muhammad Yusuf, Yunus, Daud, Ibrahim dan lain-lain. yang melangkah masuk berikutnya adalah mereka yang menggunakan nama sahabat misalnya Abdullah,’Urwah, Hamzah, Ja’far, Mush’ab, ‘Ubaidah, Kholid, ‘Umar, dan Mundzir.

Lalu bagaimana dengan mereka yang tak punya arti dari namanya? mereka akan masuk setelah ketiga golongan di atas. Syukurlah, karena masih ada yang masih harus antri lebih dibelakang, yaitu mereka yang memiliki arti yang buruk dari namanya, La Paddoca' (pengacau) mungkin wajar dijadikan contoh.

Namun bukan berarti menggunakan Nama Allah SWT, lalu nama Nabi & Rasul, kemudian nama Sahabat akan dijamin masuk surga, jika berdosa, pemakai nama itu juga berada pada antrian terdepan di pintu neraka.

Juga ada orang tua yang memberikan nama untuk anaknya sesuai dengan apa yang diidolakannya. Kalau kita bertemu dengan seorang anak bernama Inul, pasti kita berpikiran bahwa orang tuanya pasti penggemar "ngebor", Maradona berarti ayahnya penggemar bola, Rambo berarti ayahnya suka film perang, dan Miyabi berarti ayahnya suka film???

Memberi nama anak, di dalam Islam mendapat perhatian yang cukup besar. Karena nama merupakan identitas diri dan sarana untuk saling memahami dalam berkomunikasi dengan orang lain. Nama, bagi seorang bayi yang dilahirkan merupakan hiasan, tumpuan dan sekaligus syi'ar yang dengannya ia dipangggil ketika di dunia maupun di akhirat.

Nama meskipun hanya sesuatu yang bersifat maknawi tetapi memiliki nilai yang amat tinggi melebihi materi. Sehingga orang akan lebih menjaga nama daripada hartanya, jangan sampai namanya direndahkan, ditentang atau dimusuhi.

Islam sangat menganjurkan agar memberi nama anak dengan nama yang baik, karena pada umumnya nama memiliki pengaruh terhadap seseorang yang memilikinya, dalam baik ataupun buruknya. Dia merupakan cerminan pemikiran orang tua, apakah dia seorang yang selamat dan mengikuti petunjuk Nabi saw atau memiliki pemikiran- pemikiran yang tercemar dan bahkan menyimpang.

Kewajiban seorang Bapak pada anaknya yang pertama adalah memberikan nama yang baik. Hadist Rasulullah saw, menerangkan bahwa"Sebagian dari pada kewajiban ayah terhadap anaknya, ialah beri dia nama yang baik, ajari dia menulis, dan kawinkan dia apabila ia baligh". (HR. Ibnu Najjar).

Atas perintah inilah, Bapak saya memberi nama "Saefuddin Muslimin" dengan harapan saya bisa menjadi (سيفl) pedang bagi (الدين) agama. Harapan itu sekaligus menjadi beban walaupun beban itu lebih masuk akal ketimbang harus menjadi Maradona misalnya, Lalu bagaimana dengan nama anda?

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by ThemeShift | Bloggerized by Lasantha - Free Blogger Templates | Best Web Hosting